Suara.com - Sebanyak 150 ekor sapi milik warga di Kecamatan Bongomeme, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo mati mendadak. Sapi itu mati sepanjang bulan Desember 2015
Hingga saat ini, yang diduga terkena racun sianida. Warga Kecamatan Bongomeme yang sapi miliknya mati melaporkan kejadian tersebut kepada pemerintah setempat.
Hal tersebut langsung mendapat respon dari Dinas Perikanan Kelautan dan Peternakan Kabupaten Gorontalo.
Mereka mendatangkan petugas dari Balai Besar Veteriner Maros, Sulawesi Selatan. Mereka melakukan pengujian mengenai penyebab kematian sapi-sapi tersebut.
Vivi Thayeb, Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Perikanan Kelautan dan Peternakan Kabupaten Gorontalo mengatakan saat dilakukan pemeriksaan, hasilnya sapi-sapi tersebut positif mengandung zat sianida.
"Hasilnya positif sianida, kami juga menemukan sapi yang sekarat pada Selasa (9/2/2016). Dan di dekat tubuh sapi tersebut terdapat botol dengan cairan yang diduga bahan kimia," ungkapnya.
Vivi juga mengatakan masih akan memeriksa lebih lanjut di laboratorium sisa cairan yang terdapat pada botol yang ditemukan didekat sapi-sapi tersebut.
"Jika kematian sapi akibat wabah penyakit, akan kita tangani, tapi kalau keracunan sianida bukan lagi ranah dinas, kami hanya membuat surat edaran kepada camat dan BP3K se-kabupaten Gorontalo agar masyarakat tidak mengikat sapi tanpa pengawasan pemilik, kasus ini juga sudah dilaporkan ke pihak kepolisian," tutup Vivi. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO