Suara.com - Pakar Kriminologi dari Universitas Indonesia, Bambang Widodo Umar mengatakan ada kemungkinan tersangka lain selain Jessica terkait kasus pembunuhan Wayan Mirna.
"Bisa jadi kemungkinan untuk terkait pada kelompok lain atau oknum lain, bukan hanya Jessica saja, maka polisi harus jeli, jangan hanya melihat saksi sekitar tempat kejadian," kata Bambang usai menghadiri diskusi politik di Jakarta, Selasa (11/2/2016).
Ia juga berpendapat bahwa kasus ini sulit diungkap karena bukti-bukti otentik atau yang fisik telah dihilangkan oleh pelaku, seperti bekas sianida dan lainnya.
"Jika polisi bisa menemukan bukti fisik tentang kaitan Jessica dan sianida maka itu cukup untuk mengarahkan lebih lanjut lagi," katanya.
Ia menjelaskan, kasus yang sama sempat terjadi di Amerika beberapa tahun lalu, dugaan pembunuhan dengan racun oleh seseorang. Tersangka telah ditangkap, namun ketika proses persidangan berlangsung, akhirnya berdasarkan pengumpulan bukti korban diputuskan meninggal karena bunuh diri, sehingga tersangka bebas.
"Alat bukti racun memang susah, seperti kasus Munir, tetapi Munir susah karena banyak faktor politisnya," katanya.
Wayan Mirna Salihin alias Mirna meninggal dunia usai meminum kopi Es Vietnamens di Restauran Olivier di West Mall Grand Indonesia Tanah Abang Jakarta Pusat, Rabu (6/1/2016).
Awalnya teman korban Jessica Kumala Wongso tiba lebih awal dibanding Mirna dan seorang rekan lainnya Hani di gerai tersebut pada pukul 16.09 WIB.
Jessica memesan minuman Cocktail dan Fashioned Sazerac untuk dirinya Hani, sedangkan Mirna dipesankan Es Vietnam Kopi. Korban Mirna dan Hani datang ke lokasi sekitar pukul 17.00 WIB.
Mirna menyeruput minuman Es Vietnam Kopi namun korban kejang-kejang setelah minum sekali sedot.
Korban sempat dibawa ke klinik di pusat perbelanjaan terkenal tersebut lalu dirujuk ke Rumah Sakit Abdi Waluyo Menteng Jakarta Pusat.
Mirna meninggal dunia usai mendapatkan perawatan di rumah sakit tersebut.
Sementara itu, Penyidik Polda Metro Jaya meminta pihak pengacara tersangka Jessica Kumala Wongso (27) dan masyarakat tidak berpolemik di media massa terkait penanganan kasus kematian Wayan Mirna Salihin alias Mirna (27).
"Kami minta nanti lihat saja di pengadilan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti. Krishna menyebutkan penyidik kepolisian bertugas melengkapi berita acara pemeriksaan (BAP) kasus kematian Mirna dengan tersangka Jessica.
"Sekarang tugas kami melengkapi berkas tidak untuk didiskusikan, kami memiliki bahan yang bisa disampaikan di pengadilan," tegas Krishna.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Kisah Andien Evakuasi Rosida, Perempuan Pengidap Kanker Payudara
Begeng Ingin Jadi Penculik Genius, Tapi Gagal dan Korbannya Tewas
Pakar: Kecenderungan Homoseksual Terjadi Sejak Dalam Kandungan
Donald Trump Akan Suruh Cina 'Lenyapkan' Kim Jong-un
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO