Suara.com - Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 6 tahun 2016, terhitung mulai Senin (8/2/2016), penggunaan seragam dinas untuk Pegawai Negeri Sipil Kemendagri dan pemerintah daerah telah diatur sebagai berikut, Senin sampai Selasa mengenakan pakaian dinas krem, Rabu memakai kemeja putih, dan Kamis sampai Jumat menggunakan batik.
Mengenai adanya seragam warna putih itu Mendagri Tjahjo Kumolo menjelaskan hal itu untuk mencerminkan kebersihan.
“Karena putih itu bersih,” kata Mendagri Tjahjo Kumolo sebagaimana dikutip dari situs Kemendagri, Kamis (11/2/2016).
Kepala Biro Hukum Kemendagri Widodo Sigit Pudjianto mengatakan instansinya hanya menerjemahkan apa yang menjadi kehendak Presiden Joko Widodo soal revolusi mental. Makanya aparatur pemerintah daerah juga harus menerapkan sistem tersebut. Upayanya adalah dengan memberikan simbol pada pakaiannya.
Sigit mengingatkan aparatur pemerintah diminta untuk lebih melayani masyarakat. Mereka diwajibkan bersikap bersih atau tidak korupsi, makanya pakaian putih diharapkan bisa menjadi cerminan agar PNS bisa berbuat lebih baik untuk publik.
“Makanya, Mendagri ingin pakai baju putih. Sebab, PNS itu harus bersih,” kata Sigit.
Saat ditanya mengapa hanya PNS Kemendagri yang mengenakan seragam itu, Sigit mengatakan karena Mendagri Tjahjo sebagai pembantu Presiden ingin menerjemahkan revolusi mental dalam birokrasi, mulai dari simbol berpakaian. Namun, itu menjadi tafsir dari setiap instansi kementerian sekarang.
“Kalau Kemendagri menafsirkannya seperti itu, pakai baju putih. Kalau kementerian lain tak pakai baju putih, itu kan tergantung mereka menerjemahkan maksud Presiden,” ujar dia.
Kepala Biro Hukum Kemendagri menegaskan setiap seragam dinas memang punya filosofinya masing-masing. Misalnya, kenapa harus ada seragam berwarna krem, karena menjadi pembeda antara aparatur pemerintah dan masyarakat sipil. Sedangkan batik, itu merupakan budaya bangsa.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
JATAM: Warga Pro dan Kontra Tambang di Halmahera Sama-sama Korban Sistem yang Merusak
-
KPK 'Bedah' Prosedur Izin TKA, Mantan Sekjen Kemnaker Heri Sudarmanto Dicecar Soal Pungli
-
Diwawancara Pramono, Zidan Penyandang Disabilitas Diterima Kerja di Transjakarta
-
JATAM: Negara Abai Lindungi Warga dari Dampak Beracun Tambang Nikel di Halmahera
-
Sebut Soeharto Tak Layak Jadi Pahlawan, GUSDURian: Selama Orba Banyak Lakukan Dosa Besar
-
Mafia Tanah Ancam Banyak Pihak, JK: Saya Sendiri Korbannya, Harus Dilawan Bersama!
-
Gusdurian Tolak Gelar Pahlawan Soeharto: Prabowo Sarat Kepentingan Politik dan Relasi Keluarga!
-
Prabowo Dikabarkan Lakukan Pelantikan Sore Ini, Arif Satria jadi Kepala BRIN?
-
YES 2025 Siap Jadi Ruang Anak Muda Bersuara untuk Ekonomi Indonesia yang Hijau dan Inklusif
-
Buruh Dorong Kasus Marsinah Diungkap Kembali, Apa Kata Istana?