Suara.com - Koordinator HIV/AIDS Puskesmas Kecamatan Penjaringan dr Intan Novita mengatakan sejumlah pelanggan lokalisasi Kalijodo, Jakarta Utara, enggan menggunakan alat kontrasepsi saat memanfaatkan jasa pekerja seks komersial (PSK) di kawasan tersebut.
"Itu berdasarkan keluhan PSK yang memeriksakan diri ke Puskesmas. Meskipun sudah dianjurkan menggunakan alat kontrasepsi, biasanya tetap ada pelanggan yang enggan," ungkapnya di Jakarta, Selasa (16/2/2016).
Padahal, kata Intan, PSK yang mengeluhkan pelanggan yang enggan menggunakan alat kontrasepsi tersebut dinyatakan positif HIV. Meskipun PSK tersebut sudah mengonsumsi obat antiretroviral (ARV), tetapi tetap memiliki kemungkinan untuk menularkan HIV.
"Obat ARV hanya menekan virus HIV agar tidak aktif di dalam tubuh karena pada dasarnya memang tidak bisa diobati. Karena itu, kami selalu memberikan pemahaman kepada PSK Kalijodo agar menggunakan alat kontrasepsi agar tidak menularkan atau tertular HIV," tuturnya.
Intan mengatakan selain memeriksa kondisi kesehatan secara rutin, salah satu hal yang selalu disosialisasikan Puskesmas Kecamatan Penjaringan kepada PSK Kalijodo adalah penggunaan alat kontrasepsi.
"Kami beri pemahaman kepada PSK agar mereka merasa memiliki kewajiban moral agar tidak menularkan HIV. Sebab, dari PSK tersebut bisa saja menularkan kepada pelanggan, kemudian ke istrinya, lalu kepada anak yang akan dilahirkan," sambungnya.
Intan mengatakan baru 220 PSK Kalijodo yang terdata telah melakukan pemeriksaan HIV di Puskesmas Kecamatan Penjaringan. Sedangkan yang positif HIV di kawasan Kecamatan Penjaringan ada 101 orang, tetapi tidak semuanya PSK.
Menurut data dari Posko Pendaftaran dan Penanganan Warga RW 05 Kalijodo, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, jumlah perempuan penghibur lokalisasi tersebut mencapai kurang lebih 445 orang, dengan perincian 195 orang terikat dan 250 orang tidak tetap.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
"Kita Rampok Uang Negara!", Viral Ucapan Anggota DPRD Gorontalo, BK Duga Pelaku Mabuk Berat
-
Pupuk Indonesia Sediakan 11.384 Ton Pupuk Subsidi di Sultra, Sambut Musim Tanam
-
Viral Seruan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kakorlantas Polri Ngaku Larang Anak Buah Pakai Strobo: Berisik!
-
Kolaborasi Haji Robert dan Universitas Binawan Buka Pintu Dunia untuk Anak Yatim dan Yatim Piatu
-
Siapa Sosok di Balik Subhan Palal Penggugat Ijazah Gibran yang Minta Ganti Rugi Rp125 Triliun?
-
MBG Kembali Racuni Ratusan Anak, Prof Zubairi Djoerban: Alarm Keras Bagi Pemerintah untuk Evaluasi!
-
Menkeu Purbaya Curhat Pendapatannya Turun Jadi Menteri, Ternyata Segini Gajinya Dulu
-
'Bukan Cari Cuan', Ini Klaim Penggugat Ijazah Gibran yang Tuntut Kompensasi Rp125 Triliun ke Wapres
-
Belum Dibebaskan usai Ajukan Penangguhan, Polisi Ngotot Tahan Delpedro Marhaen dkk, Apa Dalihnya?
-
Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI Rp70 Juta Diprotes, Nantinya Bakal Diseragamkan se-Indonesia