Ratusan aktivis buruh mendatangi Polda Metro Jaya, Rabu (17/2/2016). Mereka menuntut pembebasan 26 aktivis yang ditangkap saat melakukan demonstrasi menolak PP pengupahan di depan Istana Negara pada 20 Oktober 2015 lalu. Berkas perkara tersebut juga telah dilimpahkan polisi Ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
"Kita minta penghentian kasus ini karena ini bukan kasus yang substansi. Kasus yang sebenarnya bukan substansi sangat dipolitisir olehh pihak-pihak yang nggak jelas," kata Sekretaris Jenderal Konfenderasi Serikat Pekerja Indonesia, Muhammad Rusdi saat ditemui wartawan di lapangan Sabhara, Mapolda Metro Jaya, Rabu (17/2/2016).
Rusdi yang juga telah ditetapkan sebagai tersangka mengatakan jika dalam aksi tersebut tidak ada massa yang melakukan tindakan anarkis. Selain melakukan penangkapan, kata dia, polisi juga telah merusak kendaraan yang digunakan buruh untuk berdemonstrasi.
"Masa aksi ini tidak melakukan perlawanan sama sekali. Perusakan terhadap mobil-mobil komando," kata dia
Menurutnya upaya represtif kepolisian itu ditujukan untuk melakukan pembungkaman terhadap segala tuntutan yang dilakukan buruh.
"Kasus ini sangat dipolitisasi untuk membungkam buruh. Mirip yang dilakukan rezim orde baru," kata dia.
Berita Terkait
-
Apindo Nilai Janji 19 Juta Lapangan Kerja dari Prabowo Tidak Realistis
-
Pura-pura BAB, Pembunuh Bocah Alvaro Gantung Diri Pakai Celana Panjang di Ruang Konseling Polres
-
Lingkaran Setan Upah Minimum: Tertinggal dari Tetangga, Tergerus Inflasi
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Isu Ijazah Jokowi Mengemuka, Yuddy Chrisnandi: SE 2015 Tidak Pernah Diterbitkan untuk Itu
-
Awal 2026 Diterapkan, Mengapa KUHAP Baru Jadi Ancaman?
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Promosi Nikah Siri di TikTok Bikin Resah: Jalur Berisiko, Tapi Peminatnya Makin Menggila
-
Tak Kesal, Tapi Ancaman Purbaya Bekukan Bea Cukai Seperti Era Orba Tetap Berlaku Sampai...
-
Drama Penyekapan di Tasikmalaya: Gadis 15 Tahun Disekap 4 Pria, Dipaksa Tenggak Miras
-
Abrasi Berkurang, Kepiting Datang: Bagaimana Mangrove Mengubah Wajah Pesisir Tambakrejo Semarang?
-
Keluarga Arya Daru Siap Buka Privasi Demi Kebenaran, Termasuk Soal Check In dengan Wanita V
-
Menkeu Purbaya Siap Kirim Bea Cukai ke Bandara IMIP, Akui Ada Kekosongan Petugas
-
Said Didu Ungkap Bandara 'Ilegal' Lain Selain Morowali, Rocky Gerung: Siapa Kepala Negaranya?