Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, pada Senin (7/3/2016) memastikan akan maju mencalonkan diri dalam pemilihan gubernur Ibu Kota dari jalur independen dan mengumumkan bahwa ia akan bersanding dengan Heru Budi Hartono, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Jakarta.
Ahok, sapaan akrab Basuki, memilih Heru setelah didesak oleh komunitas Teman Ahok, kelompok anak-anak muda yang telah mengumpulkan ratusan ribu KTP agar Ahok bisa mencalonkan diri kembali tanpa perlu mengemis dukungan partai politik.
Pengumuman pencalonan Ahok dan Heru sendiri mengakhiri berbagai rumor di publik tentang pasangan Ahok dan lewat jalur mana ia akan bersaing untuk mempertahankan kursi gubernur DKI Jakarta untuk periode keduanya.
Meski sudah berakhir, komunitas teman Ahok, lewat siaran persnya yang disebar di media sosial mengungkapkan bahwa proses pemilihan Heru sendiri berlangsung cukup menegangkan.
BACA JUGA:
Jokowi Berani-beraninya Imbau Ridwan Kamil Tak Maju ke Jakarta
"Minggu malam (6/3) sekitar pukul 19.00, kami seluruh pendiri Teman Ahok menyambangi kediaman Pak Ahok di Pantai Mutiara. Kami diterima dengan baik sekali dan dapat hidangan empek-empek yang sangat enak," komunitas Teman Ahok memulai kisah mereka.
Mereka mengatakan bahwa tujuan pertemuan itu adalah untuk mendesak Ahok agar segera memutuskan nama calon wakilnya di pemilihan gubernur DKI Jakarta pada 2017 mendatang.
"Kami menyampaikan bahwa waktu sudah semakin sempit sehingga mau tidak mau kami harus dapat nama calon wakil malam itu juga," lanjut mereka.
Keputusan harus cepat diambil karena komunitas itu butuh waktu banyak untuk memasukkan data-data dari formulir dukungan warga DKI Jakarta ke pusat data, agar bisa disusun rapi ke form KPU sesuai dengan asal kelurahan.
"Kami ingin semuanya rapi dan tidak terburu-buru supaya KPU juga lebih mudah melakukan verifikasi terhadap dukungan ini," jelas Teman Ahok.
Meski belakangan yang terpilih adalah Heru, tetapi Ahok kepada para pendukungnya bahwa pasangan idealnya adalah Djarot Saiful Hidayat, wakil gubernur saat ini, yang juga fungsionaris Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
"Kami bersedia memasukkan nama Pak Djarot dalam form dukungan KTP jika beliau bersedia maju melalui Independen sekalipun nanti tidak didukung oleh PDIP," tulis Teman Ahok, "Jika tidak, tentu pekerjaan kami akan sia-sia."
Karena Djarot tak segera bisa memberi kepastian, Ahok pun menyodorkan nama Heru. Menurut Teman Ahok, Heru dipilih Ahok karena memiliki karakter dan pribadi yang sangat sejalan dengan dirinya sendiri.
"Beliau adalah satu Pegawai Negri sipil yang berani pasang badan untuk memperjuangkan transparansi perencanaan dan penggunaan anggaran di DKI," beber teman Ahok.
"Dengan memasukkan nama Pak Heru, Pak Ahok juga ingin memperlihatkan bahwa di DKI ada birokrat yang baik dan terpuji, dan orang-orang seperti inilah yang perlu dipromosikan agar menjadi contoh," imbuh mereka.
Membutuhkan jawaban pasti saat itu juga, Heru pun diundang ke kediaman Ahok malam itu juga. Ia, yang datang beberapa jam kemudian, langsung dicecar pertanyaan soal kesanggupannya maju sebagai calon gubernur bersama Ahok.
"Pak Heru menyatakan bersedia dan sekaligus nanti bersedia untuk mundur dari posisinya sebagai PNS DKI menjelang didaftarkan ke KPU," tulis Teman Ahok.
"Jadi minggu malam sekitar pukul 21.30 adalah detik-detik bersejarah bagi kami. Satu langkah lagi kami mendekati pembuktian sejarah di negeri ini. Bahwa jika anak-anak muda bergerak dengan satu cita-cita bersama, maka insya Allah tidak ada yang bisa membendungnya," jelas mereka lagi.
"Kami belajar dari para pemuda tahun 1945 yang menculik dan memaksa para tokoh-tokoh besar seperti Bung Karno dan Bung Hatta untuk segera menyatakan kemerdekaan. Tanpa nyali dan kegilaan seperti itu, 17 Agustus 1945 tidak akan pernah ada," tutup mereka.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Senator Ini Ajak Warga Jakarta Jangan Pilih Ahmad Dhani, Kenapa?
Begini Reaksi Megawati Pertama Kali Dengar Keputusan Ahok
Suami Tuduh Cathy Sharon Terlibat Jaringan Prostitusi Online
Berita Terkait
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
DPR 'Angkat Tangan', Sarankan Presiden Prabowo Pimpin Langsung Reformasi Polri
-
KPK Tindak Lanjuti Laporan Soal Dugaan Anggaran Ganda dan Konflik Kepentingan Gus Yaqut
-
Usai Serangan Israel, Prabowo Terbang ke Qatar Jalani Misi Solidaritas
-
Kenapa Ustaz Khalid Basalamah Ubah Visa Haji Furoda Jadi Khusus? KPK Dalami Jual Beli Kuota
-
Komisi III DPR Dukung Rencana Prabowo Bentuk Tim Reformasi Polri
-
Greenpeace Murka, Kecam Izin Baru PT Gag Nikel yang Bakal Merusak Raja Ampat
-
Terungkap! Ini yang Dicecar KPK dari Khalid Basalamah dalam Skandal Korupsi Haji
-
Atasi BABS, Pemprov DKI Bangun Septic Tank Komunal dan Pasang Biopal di Permukiman Padat
-
Benarkah Puteri Komarudin Jadi Menpora? Misbakhun: Mudah-mudahan Jadi Berkah
-
Skandal Tol Rp500 Miliar, Kejagung Mulai Usut Perpanjangan Konsesi Ilegal CMNP