Suara.com - Yang jadi pertanyaan sekarang, kenapa Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memilih Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Heru Budi Hartono menjadi calon pasangannya di Pilkada Jakarta tahun 2017.
Ahok pun menjawab pertanyaan tersebut. Ternyata alasan Ahok memilih mantan wali kota Jakarta Utara periode 13 Januari 2014 sampai 2 Januari 2015 itu bukan cuma soal popularitas.
"Wali kota saya cek nggak pernah meres. Nggak pernah macem-macem. Pernah minta mundur dari PNS. Bagi saya cuma mau buktikan ada PNS yang jujur namanya Heru. Dicek saja. Kalau dia bagus bisa orang mulai dipercaya. Ada PNS baik. Kepercayaan itu lebih penting," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (7/3/2016).
Ahok mengatakan sudah memeriksa rekam jejak Heru selama mengabdi di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ahok tidak menemukan catatan penyimpangan yang dilakukan lelaki berusia 50 tahun itu.
"Semua orang pasti cari tahu siapa sih Heru. Dia korupsi apa nggak waktu jadi wali kota dia meres PNS gak sih? Muda loh. Kenapa Heru terpilih? Anak 23 tahun sudah kerja. Istri kerja. Gak ada kasus udah dipanggil BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) berapa kali. Aku enggak pernah denger dia berkasus sama UPS," katanya.
Ahok memilih Heru demi mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap PNS.
"Kan aku udah bilang konsisten mau pilih PNS untuk membangkitkan kepercayaan. Aku kan ada misi membangkitkan kepercayaan. Kita harap birokrat baik. Kita harapkan ada parpol baik. Kalau ini dipercaya kembali oleh rakyat maju negara ini," kata Ahok.
Ahok mengatakan Heru siap mengundurkan sebelum mendaftar sebagai pasangan calon ke KPUD DKI Jakarta.
"Pak Heru yang siap berhenti. Nah Heru siap, dia bilang, saya udah mau berhenti, kalau bapak udah nggak jadi gubernur, dia bilang aku juga berhenti pak, kalau udah nggak jadi gubernur mungkin nanti aku dibuang orang Pak Heru ngomong begitu. Nah aku pikir, seleksinya oke ni orang. Ya kita wawancara nggak langsung ajak dia ketemu," kata Ahok.
Ahok optimistis maju lewat jalur non partai politik dengan dukungan komunitas Teman Ahok yang sekarang berjuang menghimpun fotokopi KTP dan tandatangan warga Jakarta untuk memenuhi syarat yang ditetapkan KPUD. Jumlah fotokopi dan tandatangan yang sekarang terkumpul sebenarnya sudah melebihi batas.
"Kalau terkumpul, kita sama Heru lho. Kalau nggak terkumpul. Nggak tahu nasib aku. Kalau partai nggak mau calonin, ya bye bye, aku sampai Oktober," kata dia.
Berita Terkait
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
-
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah