Suara.com - Kader Golkar dari wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) Muhammad Ansor menyatakan pimpinan DPD II dari 22 kabupaten/kota di NTT sudah menyolidkan dukungannya terhadap Setya Novanto untuk menjadi Ketua Umum Golkar dalam Musyawarah Nasional 2016.
"Kami telah mengumpulkan Ketua DPD II dari 22 kabupaten/kota, bersama Ketua DPD I Golkar NTT, intinya melakukan penguatan dukungan terhadap Pak Novanto," kata Ansor melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat malam (11/3/2016).
Ansor mengatakan Novanto tidak hadir dalam acara konsolidasi itu. Namun dalam pertemuan tersebut dijabarkan alasan dukungan yang diberikan pimpinan DPD II Golkar NTT terhadap Novanto.
Dia mengungkapkan para pimpinan DPD II NTT mengaku merasa memiliki kedekatan emosional dengan Novanto yang merupakan kader Golkar asal NTT.
Selain itu, Novanto juga dianggap memiliki pengalaman organisasi yang mumpuni untuk membawa Golkar sukses ke depan.
"Beliau berpengalaman sebagai Bendahara Umum Partai Golkar, Wakil Ketua Umum Golkar di Munas Bali, pernah menjabat Ketua DPR, lalu saat ini memimpin Fraksi Golkar di DPR. Pengalaman beliau ini sangat menguntungkan bagi Golkar ke depan," ujar dia.
Musyawarah Nasional Golkar akan dihelat tahun ini sebagai wujud rekonsiliasi partai beringin.
Nama bakal calon Ketua Umum Golkar yang belakangan muncul antara lain Ade Komaruddin, Airlangga Hartarto, Aziz Syamsuddin, Idrus Marham, Indra Bambang Utoyo, Mahyudin, Priyo Budi Santoso, Setya Novanto, Syahrul Yasin Limpo dan Zaki Iskandar. (Antara)
Berita Terkait
-
Nama Puteri Komarudin Hingga Raffi Ahmad Mencuat Isi Kursi Menpora, Ini Jawaban Bahlil
-
Sindiran Pedas? Akademisi Sebut Jejak Sopir Sahroni, Noel, Setnov, Bahlil, hingga Haji Isam
-
Bukan di Bawah Bahlil, Golkar Siapkan Posisi 'Dewa' untuk Setya Novanto?
-
"Enaknya Jadi Setnov": Koruptor Rp 2,3 Triliun Bebas, Keadilan Jadi Lelucon?
-
Politisi NasDem Bela Remisi Setnov? 'Fine-Fine Saja' Lalu Singgung Amnesti Hasto dan Tom Lembong
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO