Suara.com - Koordinator Gerakan Selamatkan Jakarta Ratna Sarumpaet bersama rombongan menemui anggota Komisi III DPR, Selasa (15/3/2016). Mereka mendorong Komisi III untuk mendesak KPK menuntaskan penanganan kasus pembelian lahan untuk pembangunan Rumah Sakit Sumber Waras di Jakarta Barat.
"Dari reformasi, kan cita-cita kita pemerintahan yang bersih. Kita memang menelusuri kasus ini (sumber waras), tidak peduli siapa yang terlibat di dalamnya. Ketika kebetulan yang terlibat diduga itu Pak Ahok (Basuki Tjahaja Purnama)," kata Ratna di DPR, Selasa (15/3/2016).
Menurut data yang dimiliki Ratna kasus pembelian tanah tersebut merugikan keuangan pemerintah daerah sebesar Rp191 miliar.
Laporan ini, menurut Ratna, bisa dijadikan langkah pencegahan supaya warga Jakarta tidak terjebak menjelang Pilkada DKI Jakarta tahun 2017.
"Kan mau pilkada mumpung ini belum terjadi. Ini kan (kasus ini) hampir setahun. Kita sih sebagai masyarakat hanya mendorong, siapapun calon gubernurnya tidak masalah asal bersih. Karena kemacetan di KPK itu, kita merasa jangan-jangan KPK nya kurang bahan (soal sumber waras). Makanya bahan itu kita kasih ke sini," katanya.
Ratna membantah kedatangannya ke Komisi III merupakan bagian dari upaya menjegal Ahok yang sedang mempersiapkan diri maju ke pilkada lewat jalur non partai politik.
"Bukan menggulingkan, bila diantara salah satu calon lain pun misalnya terduga korupsi, kita juga pasti persoalkan. Tapi kan ini beliau (Ahok) incumbent juga dan kita nggak mau memunafikan harapan rakyat (yang dukung Ahok), jangan sampai nanti rakyat jadi kecewa," kata Ratna.
Pemerintah membeli lahan milik Yayasan Kesehatan Sumber Waras senilai Rp800 miliar. Dananya diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan tahun 2014.
Menurut Badan Pemeriksa Keuangan proses pengadaan lahan tak sesuai dengan prosedur. BPK menilai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membeli tersebut dengan harga yang lebih mahal.
BPK menilai pembelian tahan tersebut mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp191 miliar.
BPK juga menemukan enam indikasi penyimpangan dalam proses pengadaan tanah yaitu penyimpangan dalam tahap perencanaan, tim, pengadaan pembelian lahan, penganggaran, penyerahan hasil, dan penentuan harga.
Namun, sejauh ini, KPK belum menemukan indikasi tindak pidana dalam kasus tersebut. KPK sampai saat ini masih terus mendalaminya.
Berita Terkait
-
Kalau Yakin Independen, Ahok Jangan Takut Revisi UU Pilkada
-
Ahok Terjerat Gratifikasi Kalau Sampai Buka Rekening Sumbangan
-
Seperti Ini Gambaran di Balik Syarat Calon Independen Diperberat
-
Punya 9 Wali, Jago PKS Ini Tak Gentar Hadapi 9 "Ahok" Naga
-
Syarat Calon Independen akan Diperberat, Nasdem Pro Ahok Bereaksi
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?