Hasnaeni Moein bertemu warga [suara.com/Nikolaus Tolen]
Hasnaeni Moein mengapresiasi langkah Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang memutuskan maju lagi ke Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 melalui jalur independen. Tetapi menurut perempuan yang juga menyiapkan diri menjadi lawan Ahok itu kalau menjadi kepala daerah tanpa didukung partai politik, ibarat sayur tanpa garam.
"Kita patut dukung dan mengapresiasi Pak Ahok yang maju lewat jalur independen. Tapi yang jelas saya pribadi, tanpa dukungan partai ibarat makan sayur tanpa garam," kata perempuan yang dalam kampanyenya memakai nama Wanita Emas di terminal Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (18/3/2016).
Hasnaeni mengatakan siap diusung partai politik untuk maju ke pilkada.
"Kita patut dukung dan mengapresiasi Pak Ahok yang maju lewat jalur independen. Tapi yang jelas saya pribadi, tanpa dukungan partai ibarat makan sayur tanpa garam," kata perempuan yang dalam kampanyenya memakai nama Wanita Emas di terminal Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (18/3/2016).
Hasnaeni mengatakan siap diusung partai politik untuk maju ke pilkada.
Hasnaeni mengatakan bisa membangun Jakarta lebih baik lagi dari yang dikerjakan Ahok dan Djarot Saiful Hidayat saat ini.
"Saya akan bangun Jakarta tujuh kali lebih baik daripada yang dikerjakan Ahok saat ini, dan saya akan lebih baik tujuh kali dari Pak Ahok," katanya.
Hasnaeni mengatakan meski sebenarnya ingin maju menjadi calon gubernur, tetapi tak tertutup kemungkinan menjadi calon wakil gubernur. Tapi, ada syaratnya.
"Saya mengatakan saya tidak ingin menjadi wakil, tapi saya lihat dulu, saya jadi wakil siapa. Kalau programnya tidak memihak rakyat, yang jelas saya tolak," katanya.
Menurut Hasnaeni Ibu Kota Jakarta seharusnya mendapat sentuhan pemimpin perempuan seperti dirinya. Dengan demikian, katanya, tidak terjadi kepincangan.
"Jakarta ini kan Ibu Kota Indonesia, bukan bapak kota ya. Jadi seharusnya yang memimpin adalah seorang Ibu. Sekarang masih dipimpin oleh bapak tirinya, kan pincang kalau tidak dipimpin oleh ibunya, benar kan ya," kata Hasnaeni.
Saat ini Hasnaeni mengaku sudah berkomunikasi secara intens dengan empat partai politik. Namun, dia belum mau menyebutkan partai apa saja itu.
Komentar
Berita Terkait
-
Saat Hasnaeni Masuk Metromini, Semua Tertawa Lihat Kernet Ini
-
Saat Ditemui Hasnaeni, Tukang Bajaj Ini Katakan Ogah Dukung Ahok
-
Pedagang Tinggalkan Hasnaeni Saat Diajak Ngobrol di Blok M
-
Beda dengan Ahok, Si Wanita Emas Ingin Stop Beli Transjakarta
-
Begini Gaya Si Wanita Emas Cari Dukungan Metromini dan Kopaja
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?
-
Aktivis '98: Penangkapan Delpedro adalah 'Teror Negara', Bukan Kami yang Teroris
-
Menteri PKP Ara Minta Pramono Sediakan Rumah Tapak di Jakarta Pakai Aset Pemerintah