Suara.com - Yordania mengatakan bakal memasang sejumlah kamera keamanan (CCTV) di sekitar kompleks masjid Al-Aqsa, Yerusalem. Pemasangan kamera dilakukan untuk memantau potensi pelanggaran yang mungkin dilakukan Israel di kawasan sengketa dengan Palestina tersebut.
Pada bukan Oktober 2015, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengusulkan rencana untuk memasang kamera keamanan sebagai langkah awal meredam aksi kekerasan yang kerap terjadi. Usulan tersebut disampaikan Kerry usai mengadakan perundingan dengan penguasa Yordania Raja Abdullah II dan pemimpin Palestina Mahmud Abbas. Rencana tersebut pun disetujui oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Sebagai informasi, Yordania adalah negara yang dipercaya untuk mengelola Masjid Al Aqsa dan Qubbat al-Shakrah. Namun, Yordania melaporkan adanya tindakan pelarangan dari kepolisian Israel untuk memasang kamera-kamera tersebut.
Menteri Urusan Agama Yordania Hayel Daoud mengatakan, sebuah pusat pengawasan akan didirikan untuk memantau kompleks masjid selama 24 jam penuh. Bahkan, rekaman kamera keamanan akan disiarkan secara online guna mendokumentasikan segala pelanggaran dan agresi yang dilakukan Israel di kompleks tersebut, kata Hayel. Hayel menambahkan, tidak akan ada kamera yang dipasang di dalam masjid.
Bentrokan antara pemuda Palestina dan pasukan keamanan Israel terjadi di kompleks masjid pada bulan September 2015 silam. Aksi kekerasan dipicu kekhawatiran warga Palestina terhadap isu rencana otoritas Israel untuk mengubah peraturan pengelolaan masjid. Namun, Perdana Menteri Israel berulang kali membantah isu tersebut.
Bentrokan di Al Aqsa mengawali gelombang aksi kekerasan yang menewaskan 198 warga Palestina, 28 warga Israel, dua warga Amerika Serikat, seorang warga Eritrea dan seorang warga Sudan sejak tanggal 1 Oktober.
Kompleks Masjid Al Aqsa terletak di Yerusalem Timur, yang dianeksasi dari Yordania pada tahun 1967. Kendati Yordania masih memegang hak pengelolaan, Israel-lah yang mengendalikan akses masuk ke kompleks tersebut.
Masjid Al Aqsa adalah situs tersuci ketiga bagi umat Islam. Tempat tersebut, yang dikenal pula dengan nama Temple Mount, juga tempat suci bagi umat Yahudi. Menurut peraturan yang berlaku saat ini, warga Yahudi diperkenankan berkunjung, namun dilarang beribadah di tempat tersebut. (Al Arabiya)
Tag
Berita Terkait
-
Bungkam Suara dari Mimbar: 5 Fakta Mufti Yerusalem Dilarang 6 Bulan ke Al-Aqsa Usai Kritik Israel
-
Seruan Hamas: Banjiri Al-Aqsa Selama Ramadan, Lawan Pembatasan Israel!
-
Komite Gereja Palestina Kecam Pembatasan Israel di Masjid Al-Aqsa Selama Ramadan
-
Situs Tersuci Ketiga Umat Islam 'Masjid Al-Aqsa' Dalam Genggaman Israel
-
Israel Rencanakan Pembatasan Ketat Saat Ramadhan di Masjid Al-Aqsa, 3 Ribu Personel Polisi Dikerahkan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional