Berbagai perlakuan sudah dialaminya. Mulai dari benar-benar miskin, diskriminasi, sampai ditodong pelanggan usai melayani kebutuhan biologisnya.
Ketemu Mami Yuli
Seiring berjalannya waktu, Oma Yoti bertemu Mami Yuli. Benar-benar cocok, sampai akhirnya Oma Yoti ditunjuk Mami Yuli menjadi kepala rumah tangga rumah singgah.
Di rumah singgah, kata Oma Yoti, para waria jompo diberdayakan dan dimanusiakan.
Rumah singgah tersebut mendampingi banyak waria yang sudah lanjut usia, mereka diberi pelatihan untuk modal hidup.
Pelatihan yang diberikan, antara lain berdagang, jasa salon keliling, dan pijat keliling.
Di dalam rumah singgah itu, Oma Yoti juga membuat kue untuk dijual di pasar. Pagi hari, dia membuat gorengan. Lalu, hasilnya dijual ke pasar oleh dua waria jompo rekannya.
"Di sini nggak boleh diam-diam mesti punya kegiatan. Kalau saya goreng-goreng ubi dan pisang nanti ada teman-teman yang jual ke pasar. Pokoknya kegiatannya adalah dia nggak boleh tidur-tidur nggak boleh. Bukan karena kita nggak bisa kasih makan dia, tapi kalau hidup nggak bisa kerja kan gimana sakit-sakit juga," kata dia.
Hal senada juga diungkapkan Mami Ita (47). Nama aslinya Suhada.
Mami Ita bersyukur bertemu rumah singgah yang didirikan Mami Yuli. Di rumah singgah ini dia merasa dimanusiakan. Dia dilatih dan diberi modal. Kini, dia sudah pandai dan memiliki salon sendiri.
Mami Ita mengatakan pelatihan yang diberikan kepada waria jompo macam-macam. Selain dagang dan salon, juga merangkai bunga, dan membuat kue.
Saat ditemui Suara.com, dia terkenang masa lalunya. Pengalamannya juga mirip-mirip Mami Yoti di jalanan.
Ia memutuskan berhenti dari aktivitas di jalanan sejak 2010. Dia ketika itu takut tertular penyakit kelamin.
"Aku bersyukur di rumah singgah diajarin belajar salon sama mami Yuli juga dari Kementerian Sosial. Tapi aku otodidak juga belajar salonnya," kata Mami Ita.
Selama berada di rumah singgah dia merasakan tali kekeluargaan. Dari tempat ini, dia mulai membangun kepercayaan diri untuk mendapatkan pekerjaan hingga akhirnya memiliki salon di daerah Meruyung, Depok.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Kementerian HAM Akan Kumpulkan Seluruh Data Hak Asasi Manusia Lewat Platform Ini
-
Ngeri! Cekcok di RS Duta Indah Berujung Petaka, Wanita Dihajar Mantan Suami Sampai Gigi Rontok
-
KPK Kembalikan Aset Korupsi Taspen, Anggota DPR: Ini Harus Jadi Standar Penyelesaian Kasus
-
Jejak Intelektual Dwinanda Linchia Levi: Dosen Brilian Untag yang Tewas Misterius di Hotel
-
Roy Suryo 'Disikat' Polisi, Dicekal ke Luar Negeri Malah Cuma Senyum: Misi di Australia Beres!
-
MK Batalkan Skema HGU 190 Tahun di IKN, DPR Usulkan Prabowo Terbitkan Perppu
-
Lebih Dekat, Lebih Hijau: Produksi LPG Lokal untuk Tekan Emisi Transportasi Energi
-
Gibran Wakilkan Pidato Presiden di KTT G20, Ini Alasan Prabowo Tak Pergi ke Afrika Selatan
-
Profil Irjen Argo Yuwono: Jenderal Kepercayaan Kapolri Ditarik dari Kementerian Buntut Putusan MK
-
Hadiri KTT G20 di Afsel, Gibran akan Berpidato di Depan Pemimpin Dunia