Suara.com - Sejumlah korban dalam musibah meledaknya bom di ruang pelatihan Sekuriti Universitas Haluoleo Kendari, Sulawesi Tenggara, dibawa ke RS Bhayangkara Kendari.
"Korban selanjutnya dirujuk ke RS Bhayangkara Kendari," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divhumas Polri Brigjen Agus Rianto, dalam pesan singkat, Selasa.
Sebelumnya pihaknya membenarkan bahwa telah terjadi ledakan granat di Gedung Workshop Universitas Haluoleo Kendari pada hari ini pukul 15.30 WITA.
Menurutnya, granat meledak pada saat pelaksanaan pendidikan dasar (diksar) satpam Universitas Haluoleo, "Pada saat pelaksanaan kegiatan tersebut, anggota Brimob Brigadir Khaidir memperagakan jenis-jenis bahan peledak kepada peserta, tiba-tiba granat yang dipegang Brigadir Khaidir meledak," kata Agus.
Dalam peristiwa tersebut, tercatat empat orang tewas yakni tiga sekuriti Universitas Haluleo bernama Kaharudin, Jufriady dan Supriyadi, serta anggota Brimob Polda Sultra Brigadir Khaidir. Sementara delapan orang lainnya mengalami luka yakni tujuh orang sekuriti dan seorang anggota Brimob.
Sementara itu, Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Polisi Agung Sabar Santoso mengatakan penyebab meledaknya bom kini masih dalam proses penyelidikan.
"Kami belum bisa menjelaskan penyebab dari bom yang meledak saat pelatihan sekuriti di Universitas Haluoleo Kendari. Tim Gegana Brimob Polda masih menyelidikinya," kata Kapolda.
Menurut Kapolda, bom berupa granat yang menewaskan empat orang peserta pelatihan, termasuk satu anggota Gegana Brimob Polda Sultra itu meledak saat pelatih hendak memperagakan cara-cara menjinakkan bom.
"Seperti apa kejadian dari meledaknya bom, belum dapat kami jelaskan karena masih dalam proses penyelidikan," imbuhnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Pemulung Temukan 16 Bahan Peledak Aktif di Sungai Curug: Ada Granat Nanas dan TNT!
-
Untung Tidak Meledak! Detik-detik Warga di Bekasi Tersandung Granat Aktif saat Cari Burung
-
Heboh! Granat Meledak di Dekat Kedubes Israel di Kopenhagen, 2 Remaja Swedia Ditangkap
-
Rumah Bacagub Aceh Bustami Dilempar Bom Menjelang Subuh, Polisi Langsung Bentuk Tim Gabungan
-
Serangan Brutal di Balochistan, Bus Dibakar, Kereta Api Diledakkan, Polisi Dibunuh
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Pramono Anung Kukuhkan 1.005 Pelajar Jadi Duta Ketertiban: Jadi Mitra Satpol PP
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal
-
Istana Pastikan Patuhi Putusan MK, Polisi Aktif di Jabatan Sipil Wajib Mundur
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!