Suara.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih terus melakukan koordinasi dengan Ditlantas Polda Metro Jaya untuk mematangkan rencana pelaksanaan uji coba penghapusan sistem "3-in-1" di sejumlah ruas jalan di Ibu Kota.
"Sampai dengan saat ini, kami masih terus berkoordinasi dengan Ditlantas Polda. Uji coba penghapusan 3-in-1 itu akan dilakukan di beberapa ruas jalan," kata Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (30/3/2016).
Rencananya, menurut dia, uji coba tersebut dilaksanakan selama satu pekan mulai Selasa (5/4/2016). Setelah diuji coba, baru kemudian hasilnya akan dievaluasi kembali.
"Pada 5 April 2016, kami akan melakukan uji coba penghapusan sistem 3-in-1. Uji coba itu akan berlangsung selama satu minggu. Untuk teknis pelaksanaannya, kami diskusikan terus dengan Ditlantas Polda dan Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI," ujar Basuki.
Dia menuturkan uji coba tersebut dilaksanakan untuk mengetahui kondisi lalu lintas, terutama ketika sedang tidak diberlakukannya kebijakan 3-in-1 pada jam-jam sibuk di ruas-ruas jalan di ibukota.
"Sekarang yang penting kami laksanakan uji coba dulu, bagaimana kondisinya, jadi lebih macet atau tidak. Kami ingin lihat apakah 3-in-1 itu betul-betul efektif dalam mengurangi macet atau tidak," tutur Basuki.
Lebih lanjut, mantan Bupati Belitung Timur itu mengungkapkan penerapan sistem 3-in-1 di sejumlah ruas jalan di wilayah DKI Jakarta selama ini masih kurang maksimal karena munculnya joki.
"Apalagi, joki-joki itu juga sambil membawa anak-anak kecil atau bayi. Itu kan eksploitasi anak namanya. Justru itu lah yang jadi masalah. Makanya, sekarang uji coba dulu," ungkap Ahok.
Berita Terkait
-
Pemprov DKI Dinilai Mundur Atasi Macet dengan Pangkas Trotoar di Jalan TB Simatupang
-
TB Simatupang Macet Parah, Pemprov DKI Pertimbangkan Bikin Flyover atau Underpass Baru
-
Viral! Pria Ini Ngamuk di Tengah Macet TB Simatupang: Gali Terus Nyari Emas Antam Apa Gimana?
-
Naik Transportasi Umum Pakai Setelan Jas, Pramono: Semua Orang Lihat Ini Gubernur Ngapain Pencitraan
-
Gubernur Pramono Klaim Sukses Hapus Jakarta dari Urutan Puncak Kota Termacet di Indonesia
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Tim Pencari Fakta Dibentuk: LNHAM Siap Bongkar Borok Kekerasan Aparat di Kerusuhan Agustus
-
BMKG Warning! Cuaca Ekstrem Ancam Indonesia Sepekan ke Depan, Waspada Hujan Lebat
-
Inisiatif Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus; 6 Lembaga HAM 'Gerak Duluan', Bentuk Tim Independen
-
DPR 'Angkat Tangan', Sarankan Presiden Prabowo Pimpin Langsung Reformasi Polri
-
KPK Tindak Lanjuti Laporan Soal Dugaan Anggaran Ganda dan Konflik Kepentingan Gus Yaqut
-
Usai Serangan Israel, Prabowo Terbang ke Qatar Jalani Misi Solidaritas
-
Kenapa Ustaz Khalid Basalamah Ubah Visa Haji Furoda Jadi Khusus? KPK Dalami Jual Beli Kuota
-
Komisi III DPR Dukung Rencana Prabowo Bentuk Tim Reformasi Polri
-
Greenpeace Murka, Kecam Izin Baru PT Gag Nikel yang Bakal Merusak Raja Ampat
-
Terungkap! Ini yang Dicecar KPK dari Khalid Basalamah dalam Skandal Korupsi Haji