Suara.com - Presiden Joko Widodo dijadwalkan ikut menyaksikan langsung laga final Bhayangkara Cup 2016 antara kesebelasan Persib Bandung dan Arema Cronus di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, malam nanti.
"Tentunya untuk pejabat VVIP seperti Presiden atau sebagaimana itu akan ada di royal box di VIP barat. Jadi, selain pengamanan dari polisi, juga berlaku prosedur waskita atau pengamanan bagi Presiden. Jadi kita sejak tadi malam sudah koordinasi dengan paspampres untuk pengamanan di royal box," kata Kepala Bagian Operasional Polres Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Susatyo Purnomo ketika ditemui di Senayan.
Ada sekitar 150 petugas keamanan yang disiagakan di tribun VVIP atau area untuk Presiden untuk menyaksikan pertandingan. Kapolri Jenderal Badrodin juga dikabarkan akan menyaksikan laga.
"Sehingga nanti jalur dari plaza barat menuju VIP barat itu sudah disterilkan personil. Ada kurang lebih sekitar 150 di luar dan 150 di dalam untuk mengamankan jalur dari pejabat VVIP," kata dia.
"Kalau pengamanan di ring satu ini meliputi VVIP, di area lapangan, kemudian di area penonton, tribun atas dan bawah dan lorong di seputaran drop area stadion," katanya.
Untuk mencegah kedua suporter bentrok, area mereka dipisahkan.
"Jadi kalau untuk untuk Persib di pintu 1 sampai 7. Arema di pintu berlawanan. Untuk di ring satu tiga ribu personil," kata dia.
Susatyo menegaskan polisi mengerahkan pasukan untuk menjaga jalannya pertandingan dapat berjalan lancar sampai selesai dan sampai suporter meninggalkan Jakarta.
"Di area tribun atas bawah ada 1.500 itu terbagi dalam sekat-sekat penonton. Kan ada 24 sektor," kata dia.
Berita Terkait
-
Rela Pergi dari Jatim dan Jateng Demi Dukung Arema Main di GBK
-
Aher akan Nonton Langsung Final Piala Bhayangkara di GBK
-
Jelang Final Piala Bhayangkara, Bus-bus Suporter Dikawal Polisi
-
Jelang Piala Bhayangkara, Pintu Masuk GBK Dijaga Super Ketat
-
Seperti Ini Pengamanan Jalan Raya Jelang Final Piala Bhayangkara
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu