Suara.com - Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh menegaskan tidak ada kompromi bagi kader partai yang duduk di lembaga legislatif yang berani-berani memainkan anggaran.
“Kalau ada anggota DPR dari Fraksi Nasdem yang ketahuan mainin anggaran. Terus ketua umumnya tahu, saya nggak main-main. Malam itu juga kita tendang orangnya. Nggak ada kompromi untuk itu,” kata Surya Paloh dalam rapat koordinasi khusus Badan Pemenangan Pemilu dan Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan, di Hotel Mercure, Jakarta Utara, Minggu (3/4/2016).
Surya Paloh mengaku tidak heran ada anggota dewan tergoda untuk memasukkan kepentingan pribadi dan golongannya saat menyusun APBN.
Surya Paloh mengingatkan kader partainya untuk tetap menjaga integritas sebagai penyelenggara negara.
“Kita harus berpulang ke nilai-nilai idealisme partai. Kalau nanti partainya isinya orang-orang begini bisa habis kita. Mampuslah kita tidak bisa memperjuangkan bangsa ini,” kata Surya Paloh.
Nasdem pernah punya pengalaman buruk. Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Patrice Rio Capella terjerat kasus suap. Setelah itu, dia mundur dari partai. Dia terjerat kasus suap untuk mengamankan kasus Gubernur Sumatera Utara nonaktif, Gatot Pujo Nugroho, di Kejaksaan Agung.
Pernyataan Surya Paloh bertepatan dengan kasus dugaan suap bos Presiden Direktur PT. Agung Podomoro Land (Tbk) Ariesman Widjaja terhadap Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra M. Sanusi sebesar sekitar Rp2 miliar. Suap diduga untuk mempengaruhi pembahasan Raperda tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Jakarta 2015-2035 dan Raperda tentang Rencana Kawasan Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Jakarta Utara.
Dalam kasus tersebut, KPK telah menetapkan tiga orang menjadi tersangka, yakni Sanusi, Ariesman, dan karyawan Agung Podomoro Land bernama Trinanda Prihantoro
Berita Terkait
-
Bukan Mees Hilgers, Klub Prancis Boyong Pemain yang Namanya Sunda Banget!
-
Nusron Ungkap Satu Keluarga Kuasai Tanah Seluas Dua Kali Jakarta, Ini Daftar 9 Raja Properti di RI
-
APLN Beri Proteksi Karyawan Melalui Asuransi Kesehatan Professional Group Health BRI Life
-
APLN Telah Bangun 70 Proyek Properti Selama 55 Tahun
-
Buka-bukaan Sekjen Kemnaker Soal Tantangan Masa Depan Ketenagakerjaan Indonesia
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu