Suara.com - Kepala Sub Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Wilayah Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Hendra Gunawan mengatakan Gunung Bromo mengeluarkan suara dentuman yang terdengar dari pos pengamatan gunung itu.
"Terdengar suara dentuman dan suara gemuruh dengan tekanan lemah hingga kuat dari kawah Gunung Bromo yang terdengar dari pos pengamatan Gunung Bromo di Probolinggo," kata Hendra saat dihubungi, Senin (11/4/2016).
Aktivitas rutin Bromo hari ini tercatat secara visual cuaca cerah hingga mendung, angin tenang, suhu 10-20 derajat celcius. Gunung Bromo terlihat jelas hingga berkabut, asap kawah teramati putih kelabu kecoklatan tipis hingga tebal, dengan tekanan lemah hingga kuat.
"Asap yang keluar dari kawah Bromo memiliki ketinggian sekitar 600 hingga 1.500 meter dari puncak yang condong ke arah selatan-utara," tuturnya.
Sedangkan catatan secara seismik pada 10 April 2016, gempa tremor Gunung Bromo dengan amplitudo maksimum 0,5 - 20 milimeter, dengan amplitudo dominan 2 milimeter, satu kali gempa vulkanik dalam, dan delapan kali gempa vulkanik dangkal, serta 21 kali embusan dengan amplitudo maksimum 10-36 milimeter.
"Aktivitas Gunung Bromo masih fluktuatif dan kesimpulannya aktivitas Bromo masih belum stabil, namun tingkat aktivitasnya masih waspada atau level 2," ujarnya.
Hendra menjelaskan material lontaran erupsi tersebut masih berada di dalam kawah dan jarak aman dari material tersebut sesuai dengan level 2 yakni 1 kilometer dari kawah.
"Saya imbau masyarakat di sekitar Gunung Bromo baik pengunjung, wisatawan, maupun pendaki tidak memasuki kawasan dalam radius 1 kilometer dari kawah aktif gunung yang memiliki ketinggian 2.329 mdpl itu," katanya.
Sebelumnya, Bandara Abd Saleh Malang ditutup sejak Minggu (10/4/2016) hingga Senin pukul 09.00 WIB akibat terdampak aktivitas abu vulkanis Gunung Bromo yang membahayakan bagi penerbangan.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menurunkan status Gunung Bromo dari siaga menjadi waspada sejak 26 Februari 2016 pukul 13.00 WIB karena aktivitas gunung setempat menurun. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir