Suara.com - Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, mengatakan bahwa kesalahan terbesarnya selama berkuasa adalah ketika pemerintahannya tak memiliki rencana yang jelas terhadap Libya setelah Muamar Qadafi tumbang pada 2011 silam.
Pengakuan itu disampaikan Obama dalam wawancara dengan Chris Wallace dari Fox News yang ditayangkan pada Minggu (10/4/2016).
Ketika Wallace bertanya tentang kesalahan terbesarnya selama memerintah, Obama menjawab: "Mungkin ketika gagal menetapkan rencana setelah....mengintervensi Libya."
Ini bukan pertama kalinya Obama berbicara tentang penyesalannya atas Libya. Seperti yang diulas The Atlantic pada Maret lalu, Obama pernah menyalahkan keragu-raguan Perdana Menteri Inggris, David Cameron, setelah operasi di Libya digelar.
Obama menyebut Libya saat ini sebagai sebuah kekacauan. Bahkan secara pribadi presiden kulit hitam pertama AS itu menggambarkan situasi Libya saat ini sebagai "sh*t show".
Memang setelah AS dan NATO mengintervensi Libya pada 2011, membantu kelompok pemberontak menggulingkan Qadafi. Ketika rezim diktator itu tumbang pada tahun yang sama dan Qadafi sendiri tewas di tangan para pemberontak, negeri kaya minyak itu langsung kolaps.
Kekosongan pemerintahan membuat negeri itu terjerumus dalam kaos. Beragam kelompok bersenjata berebut pengaruh dan kekuasaan dalam pertempuran jalanan.
Pada September 2012, dipicu oleh kontroversi sebuah film di YouTube yang dinilai menghina Islam, kantor konsulat AS di Benghazi diserang kelompok bersenjata. Duta besar AS untuk Libya dan tiga warga AS lainnya tewas dalam peristiwa itu.
Tak berhenti di sana, kekosongan pemerintahan juga membuat Libya terus limbung. Pada 2014, setelah pemilihan umum digelar, dua parlemen dan pemerintahan terbentuk. Pemerintahan pertama berbasis di ibu kota Tripoli, sementara pemerintahan tandingan yang didukung PBB memerintah dari Torbruk.
Masalah itu coba diselesaikan pada Januari 2015, ketika PBB mengumumkan sebuah pemerintahan sementara. Tetapi hingga saat ini pemerintahan itu tak berfungsi.
Untuk memperburuk situasi, kini kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) juga telah mulai menancapkan pengaruhnya di Libya. Hingga kini, konflik negeri itu tak kunjung selesai. (BBC/CNN)
Berita Terkait
-
Direktur Inteljen AS Tuduh Barack Obama Berkhianat Karena 'Manipulasi' Pemilu
-
Ranking FIFA: Intip Sepak Bola Tiga Negara Afrika yang Berada di Atas Indonesia
-
WNI Aman dari Bentrokan Maut di Tripoli Libya: Kemlu: Tak Ada yang Jadi Korban
-
Segini Harta Kekayaan Michelle Obama yang Kena Rumor Perceraian dengan Barack Obama
-
Diterpa Rumor Perceraian dengan Barack Obama, Michelle Obama Ungkap Fakta Sebenarnya!
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor