Suara.com - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KomnasHAM) Imdadun Rahmat mengatakan pemerintah tengah memprioritaskan penyelesaian tragedi 1965, dari tujuh pelanggaran berat HAM masa lalu.
Salah satu upaya pemerintah adalah dengan menggelar Simposium Nasional tragedi 1965 yang digelar Hotel Aryaduta, selama 2 hari sampai Selasa (19/4/2016) besok.
"Dari tujuh kasus yang mandek itu yang mendapat respon pertama kali dan diutamakan adalah tragedi 65," kata Imdadun dalam rapat bersama Komisi III DPR, Jakarta, Senin (18/4/2016).
Dalam simposium nasional ini, sambung Imadadun, dihadirkan seluruh pelaku sejarah dan ahli sejarah. Tujuannya untuk mendapatkan perspektif dari berbagai pihak terkait dengan upaya pengungkapan soal keberadaan itu.
"KomnasHAM melihat simposium ini langkah kecil dari proses panjang yang cukup panjang. Jadi terkait penyelesaian pelanggaran HAM berat perkembangannya sejauh itu," tutur dia.
Untuk diketahui, tujuh kasus pelanggaran HAM berat yang belum selesai adalah kasus Talangsari Lampung, Trisakti, Semanggi 1 dan Semanggi 2, Wasior, Papua, Kasus 1965, dan penembakan misterius (Petrus).
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Benarkah 'Era Jokowi' Sudah Usai? 5 Fakta Reshuffle Prabowo, Diawali Depak Sri Mulyani
-
Kompolnas: Etik Tak Cukup, Kasus Kematian Ojol Affan Kurniawan Harus Diproses Pidana
-
21 Tahun Kasus Munir: Komnas HAM Periksa 18 Saksi, Kapan Dalang Utama Terungkap?
-
CEK FAKTA: Klaim Prabowo Pindahkan 150 Ribu TKI dari Malaysia ke Jepang
-
Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
-
Deadline 2026! Pemerintah Kejar Target Kemiskinan Ekstrem: Daerah Wajib Lakukan Ini...
-
Baru Dilantik Prabowo, Kekayaan Menteri P2MI Mukhtarudin Capai Rp 17,9 Miliar
-
Pesan Terbuka Ferry Irwandi ke Jenderal: Tidak Lari, Tidak Takut, Tidak Diam
-
CEK FAKTA: Video Jurnalis Australia Ditembak Polisi Indonesia
-
Dito Ariotedjo Dicopot dari Menpora, Bahlil Langsung Setor Nama Pengganti, Puteri Komarudin?