Suara.com - Kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump dan rivalnya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton meraih kemenangan dalam "primary election" Negara Bagian New York, Selasa (19/4/2016) waktu setempat. Berkat kemenangan tersebut, modal kedua kandidat untuk bertarung di konvensi masing-masing partai kini kian besar.
Trump menang besar di New York, kampung halamannya tersebut dengan meraih hampir seluruh delegasi negara bagian yang tersedia, yakni 95 delegasi. Sementara itu, Clinton, yang pernah mewakili New York di Senat AS, juga meraih kemenangan manis. Dirinya menyudahi catatan apik rivalnya, Bernie Sanders, yang menang dalam 7 dari 8 "primary election" terakhir. Kini, Sanders hampir tidak mungkin mengejar jumlah delegasi yang sudah dikumpulkan Clinton.
Lansiran Reuters, Trump merebut 60 persen suara pemilih di Negara Bagian New York, mengalahkan kandidat Partai Republik lainnya, Gubernur Ohio, John Kasich, yang hanya meraih 25 persen suara. Trump juga mengalahkan Senator Texas, Ted Cruz, yang cuma mengumpulkan 15 persen suara. Hingga berita ini diturunkan, sudah sekitar 95 persen suara yang rampung dihitung.
Berdasarkan penghitungan Associated Press, sebelum "primary election" New York digelar, Trump sudah mengantongi 756 delegasi, Cruz 559, sementara Kasich 144.
Atas kemenangannya, Trump mengatakan, hasil pemilihan New York menunjukkan bahwa Cruz mustahil memenangi konvensi Partai Republik, bulan Juli mendatang pada putaran pertama pemungutan suara. Namun, demikian pula halnya dengan Trump, dirinya juga terancam tak bisa menang pada putaran pertama apabila tidak bisa meraih 1.237 delegasi.
Di kubu Partai Demokrat, mantan Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton merebut 57,9 persen suara, sementara Sanders, yang merupakan Senator AS Vermont dan lahir di Brooklyn, New York, meraih 42,1 persen suara, demikian disampaikan Associated Press berdasarkan 98 persen suara yang sudah dihitung.
Untuk menang dalam konvensi Partai Demokrat dan maju ke Pemilihan Presiden bulan November, kandidat harus memperoleh dukungan dari 2.383 delegasi. Sejauh ini, Clinton sudah mendapat dukungan dari 1.893 delegasi, jauh lebih banyak dari Sanders yang baru mengumpulkan 1.180 delegasi.
Pada pemilihan New York, Clinton mendapat dukungan dari 469 "superdelegate", sebutan khusus bagi delegasi di Partai Demokrat yang memiliki kebebasan untuk mendukung kandidat manapun dalam konvensi. Jumlah tersebut jauh lebih banyak ketimbang Sanders yang hanya didukung 31 "superdelegate".
Seluruh kandidat presiden dari kedua partai masih berharap mendapat dukungan lebih banyak di "primary election" yang bakal digelar di lima negara bagian lain Selasa depan, 26 April 2016. Kelima negara bagian tersebut adalah Maryland, Delaware, Rhode Island, dan Connecticut. (Reuters)
Berita Terkait
-
Kekayaan Tony Blair yang Ditunjuk Jadi Pemimpin Sementara Gaza
-
Erdogan Klaim Pertemuan dengan Trump Hasilkan Kemajuan, Apa Saja yang Dibahas?
-
Pidato Benjamin Netanyahu di PBB Disiarkan Pakai 'Toa' di Gaza, Warga Malah Tak Dengar Apa-apa
-
Bukan Prabowo, Pidato Presiden Kolombia Gustavo Petro Paling Keras sampai AS Walk out
-
Donald Trump Sambut Positif Desakan Perdamaian di Gaza, Pencitraan Semata?
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Indef Sebut Tantangan Perbankan Ada di Daya Beli, Bukan Soal Likuiditas
-
5 Fakta Kartu Liputan Wartawan Dicabut Gara-gara Tanya MBG ke Prabowo
-
Kronologi WNI Ditangkap Polisi Jepang Karena Pencurian Tas Seharga Hampir 1 Miliar
-
Aktivis Jogja 'Diculik' Aparat, YLBHI: Ini Penangkapan Ilegal dan Sewenang-wenang!
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana