Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa banjir yang merendam sejumlah wilayah di Jawa Barat telah mengakibatkan kerugian ekonomi yang mencapai miliaran rupiah.
"Sebagian besar banjir yang merendam wilayah di Jawa Barat kemarin telah surut. Banjir menyisakan lumpur dan kerugian ekonomi mencapai miliaran rupiah," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Minggu (24/4/2016).
Banjir bukan hanya di tengah sungai, tetapi juga di bagian hilir sungai. Selain luapan sungai dan tanggulnya jebol di bagian tengah daerah aliran sungai. Banjir juga disebabkan adanya pasang air laut di bagian hilir sehingga banjir merendam ribuan rumah.
Dia merinci, di Kabupaten Karawang banjir terjadi pada Kamis (21/4/2016) pukul 08.45 WIB. Total warga yang terdampak 438 KK atau 1.053 jiwa di empat kecamatan yaitu Kecamatan Telukjambe Barat, Tanjung Mekar, Karawang Kulon dan Tanjungpura. Sementara itu, banjir di Kota Bekasi merendam beberapa kompleks perumahan yang padat penduduk sejak Kamis (21/4/2016) pukul 05.30 WIB.
Komplek perumahan yang terdampak meliputi Kompleks IKIP, Kompleks Mustika, Perumahan Lotus Chandra dan Kompleks Perum Pondok Gede Permai.
"Banjir juga meredam Desa Bojongkulur, Jatisari dan Tarikolot di Kecamatan Cileungsi, Gunung Putri dan Citeureup di Kabupaten Bogor pada Kamis 21 April 06.30 WIB," katanya.
Penyebab banjir di Kabupaten Bogor, kata dia, disebabkan hujan deras selama lebih dari empat jam sehingga Sungai Cikeas meluap sehingga Desa Bojongkulur banjir. Tinggi banjir sekitar 40 hingga 150 centimeter. Sementara itu, dia juga menambahkan, dataran banjir di sepanjang Sungai Cikeas dan Sungai Cileungsi telah berkembang menjadi permukiman padat.
"Pertemuan kedua sungai tersebut menyatu dan dikenal sebagai Sungai Bekasi dimana lahan dataran banjir telah berkembang jadi permukiman. Kondisi tanggul di sepanjang sungai tersebut masih perlu diperkuat. Sistem peringatan dini banjir juga perlu diperkuat sehingga dapat memberikan informasi yang cepat kepada masyarakat," katanya.
Dia juga menambahkan, berulangnya banjir di wilayah tersebut mengingatkan pentingnya mitigasi bencana, baik struktural maupun non struktural. Masyarakat harus selalu disiapkan menghadapi bencana banjir.
"Ke depan, ancaman banjir akan makin meningkat akibat meningkatnya kerentanan, dampak perubahan iklim global, makin kritisnya daerah aliran sungai dan faktor lainnya," katanya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
Terkini
-
Laka Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Komisi V Minta Investigasi: Apa Ada Kelalaian?
-
Soal Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih, Sosiolog Dr. Okky: Presiden Seolah Bersembunyi
-
PKB Sambut Wacana Pilkada Dipilih DPRD, Sebut Itu Usulan Lama Cak Imin
-
Perumahan Tangguh Iklim, Kebutuhan Mendesak di Tengah Krisis Bencana Indonesia
-
Beli Cabai dari Petani Aceh, Rano Karno Pastikan Ketersediaan Pangan Jakarta Aman hingga Januari
-
OTT Jaksa Oleh KPK, Komjak Dorong Pembenahan Sistem Pembinaan
-
Pramono Larang Pesta Kembang Api Tahun Baru di Jakarta, 'Anak Kampung' Masih Diberi Kelonggaran
-
Insight Seedbacklink Summit 2026: Marketing Harus Data-Driven, Efisien, dan Kontekstual
-
WALHI Desak Pencabutan Izin Korporasi Pemicu Bencana Ekologis di Lanskap Batang Toru
-
Pilih Fokus Kawal Pemerintahan Prabowo, PKS Belum Tentukan Sikap Soal Pilkada via DPRD