Suara.com - Ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, gagal ulangi sukses saat kembali dipertemukan dengan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (Jepang) di perempat final Kejuaraan Bulutangkis Asia 2016, Jumat (29/4/2016).
Januari lalu saat turun di Malaysia Masters 2016, Kevin/Marcus menang dua game langsung 21-7, 21-17. Namun kini, pasangan 13 dunia itu harus menyerah rubber game dalam pertandingan yang berlangsung 71 menit, 18-21, 21-17, 16-21.
Kondisi lapangan dan shuttlecock yang cukup berat jadi faktor utama kegagalan Kevin/Marcus. Terlebih, di hari sebelumnya Kevin/Marcus juga harus menguras tenaga melawan pasangan Korea Selatan, Kim Gi Jung/Kim Sa Rang, sebelum menang 13-21, 21-19, 21-16.
"Bolanya lambat banget, mereka juga lebih kuat dan lebih punya daya tahan kali ini," kata Kevin. "Kami juga kemarin mainnya--melawan duo Kim--cukup ramai dan menguras tenaga. Jadi hari ini berkurang tekanannya. Tekanan kami tidak bisa seperti kemarin. Kami agak kelelahan di lapangan."
Di game pertama, Takeshi/Keigo mencuri kemenangan dengan terus unggul dari Kevin/Marcus. Masuk game kedua, laga ketat mulai terjadi. Kedua pasangan ini saling susul-menyusul angka sebelum akhirnya mencuri kesempatan di poin-poin akhir.
Selanjutnya di game penentu, setelah sempat ketat hingga poin 8-8, Takeshi/Keigo perlahan tapi pasti beranjak meninggalkan Kevin/Marcus. Sampai di poin 14 sama, pasangan Jepang tersebut terus menjauh hingga menang 21-16.
"Kami terus menyerang, tapi mereka sulit dimatikan. Kami juga sudah mencoba sekuat mungkin dalam bertahan. Alhasil, tenaganya lumayan banyak terkuras," jelas Kevin.
Dengan tersingkirnya Kevin/Marcus, maka tak ada lagi wakil Indonesia yang tersisa di sektor ini.
Sementara di sektor lainnya, Indonesia masih memiliki dua wakil tersisa di semifinal. Keduanya ini adalah pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (ganda campuran) dan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari (ganda putri). (PBSI)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
11 Tahun DPO hingga Lolos Nyaleg, Jejak Litao Pembunuh Anak Ditahan usai Jabat Anggota DPRD
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama
-
Cinta Segitiga Berdarah di Cilincing: Pemuda 19 Tahun Tewas Ditusuk Mantan Pacar Kekasih!
-
Segera Diadili Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Sidang Kopda FH dan Serka N Bakal Digelar Terbuka
-
Tragedi Rumah Tangga di Cakung: Suami Bakar Istri dan Kontrakan Ditangkap Usai Kabur 3 Hari
-
Tawuran Antar Remaja di Palmerah Pecah, Dua Kantor RW Rusak Akibat Sambitan Batu
-
Gugatan Ijazah Gibran: Tuntutan Mundur Dijawab Peringatan 'Kisruh Ruang Politik
-
PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu, Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Kisah Pilu Guru Agama di Usia Senja, 21 Tahun Dedikasi Dibalas Kontrak Paruh Waktu