Suara.com - Ketua Nahdlatul Ulama (NU) pertama yang merupakan warga non-Indonesia berasal dari Afghanistan yakni Dr Fazal Ghani Kakar, seorang ulama dari negeri tersebut, diundang Pengurus Cabang NU Kota Bogor dalam sebuah diskusi.
"Kami mengundang salah satu ulama terkemuka Afghanistan yang juga sekaligus Ketua Nahdlatul Ulama Afghanistan Dr Fazal Ghani Kakar dalam diskusi bertajuk 'Dinamika Islam Global dan Peran NU di fghanistan," kata Ketua Pengurus Cabang NU Kota Bogor Dr Ifan Haryanto kepada Antara di Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Ia menjelaskan dalam diskusi yang dilangsungkan pada Rabu (4/5) di Bogor itu juga dihadiri para ulama jajaran Pengurus Tanfidziyah yang dipimpin Ifan Haryanto, rois syuriah, musytasyar serta para sesepuh PCNU Kota Bogor.
Pada diskusi tersebut Fazal Ghani Kakar menyampaikan NU Afghanistan telah berdiri sejak 2011 di mana pengurus dan anggotanya merupakan ulama Afghanistan asli.
Ia menjelaskan saat ini telah terbentuk kepengurusan NU Afghanistan pada 22 provinsi, dan telah melibatkan lebih dari 6.000 ulama se-Afghanistan.
Pihaknya berharap ke depan NU Afghanistan akan berkembang sebagai organisasi yang membumikan ajaran "Ahlussunah Waljamaah" di Afghanistan.
Ia mengemukakan perkembangan NU di Afghanistan bisa dikatakan sangat pesat, terbukti dengan lahirnya kepengurusan di puluhan provinsi di negara itu.
Sebelum perang di Afghanistan berlangsung, katanya seperti disampaikan Ifan Haryanto, masyarakat Afghanistan pada umumnya merupakan masyarakat Islam yang moderat.
Namun, katanya, mulai saat perang berlangsung di mana melibatkan mujahidin dari berbagai negara, mulailah masuk faham garis keras (takfiri) yang membuat terjadinya ketidakstabilan politik semakin menjadi di berbagai belahan bumi Afghanistan.
Keterlibatan berbagai ornamen kelompok kepentingan membuat perang di Afghanistan semakin menjadi.
"Kehadiran NU di Afghanistan diharapkan menjadi oase di tengah kerinduan masyarakat Afghanistan yang cinta damai, dan pada umumnya menganut ajaran 'Ahlussunah waljamaah'," katanya.
Ia berpendapat NU Afghanistan bisa mencontoh NU di Indonesia, yang menurutnya telah menjadi "soul of nation" (jiwa dari bangsa Indonesia).
Dirinya menginginkan NU di Afghanistan menjadi organisasi besar yang dihormati perannya karena semangatnya untuk menyampaikan pesan kedamaian, solidaritas dan kemanusiaan.
Usai diskusi Ketua PCNU Kota Bogor Ifan Haryanto bertukar cendera mata dengan Ketua NU Afganistan Dr Fazal Ghani kakar.
Ifan Haryanto memberikan kopiah hitam dan sarung yang merupakan ciri khas busana muslim Indonesia. Sedangkan Dr Kakar memberikan "pakol", kopiah khas Afghanista. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang
-
Kasus Ilegal Akses Akun Mirae Mandek, Korban Kini Ngaku Kecewa dan Merasa Ditekan
-
Presiden Prabowo Telepon Hotman di Hari Natal, Puji Buka Lapangan Kerja: Hebat Kau!
-
Sama-sama 'Somali' Beda Nasib: Di Mana Letak Somaliland dan Apa Bedanya dengan Somalia?
-
Israel Jadi Negara Pertama di Dunia Akui Kemerdekaan Somaliland, Dunia Arab Murka
-
Koalisi Sipil Kecam Represi TNI di Aceh: Dalih Bendera Bulan Sabit Dinilai Buka Luka Lama Konflik
-
Nyalip Tak Hati-hati, Calya Disopiri Mahasiswa Myanmar Seruduk Minitrans di Duren Tiga
-
Derita WNI Hamil 6 Bulan di Kamboja, Lolos dari Siksaan Sindikat Judi Online