Suara.com - Para pengungsi yang berkonvoi meninggalkan kota Fort McMurray di Kanada Fort McMurray telah menangguhkan perjalanan. “Sebab api mengapit jalananan,” kata para pejabat.
Konvoi polisi dikawal 1.500 kendaraan dan telah melewati bagian selatan kota perjalanan ke Edmonton dan Calgary.
Bagian dari kota di provinsi Alberta telah kiri hancur setelah kebakaran hutan melanda awal pekan ini.
Para pejabat telah mengatakan akan mengambil empat hari untuk memindahkan semua pengungsi.
"Kami telah berhenti karena asap tebal," kata Sersan Jack Poitras dari Royal Canadian Mounted Police. "Anda mendapatkan api dari 100, 200 kaki di udara di kedua sisi jalan sehingga tidak aman."
Wartawan BBC James Cook, yang di Alberta, mengatakan bahwa para pejabat sekarang takut karena fasilitas minyak di dekat api bisa meledak.
Dalam pernyataan yang dirilis hari Jumat sore (6/5/2016), Perdana Menteri Justin Trudeau meminta warga menyumbangkan uang ke badan amal membantu para korban kebakaran.
"Saya sekali lagi ingin mengucapkan terima kasih banyak responden pertama yang bekerja tanpa lelah, siang dan malam, untuk memadamkan api ini," kata Trudeau.
"Untuk mereka yang telah kehilangan begitu banyak. Kita harus bertahan tahan, kita Kanada, dan kami akan membuatnya melalui masa sulit ini, bersama-sama"
Peramal cuaca memprediksi kesempatan 40 persen dari hujan ini datang hari Minggu (8/5/2016), yang dapat membantu untuk memperlambat penyebaran api ini.
Lebih dari 1.000 petugas pemadam kebakaran dan 150 helikopter, 295 buah alat berat dan 27 kapal tanker pesawat telah dikerahkan, menurut pemerintah Kanada.
Pekerja dan peralatan yang dibawa ke berasal dari seluruh Kanada. Para pejabat mengatakan bahwa jika lebih banyak sumber daya yang diperlukan mereka dapat meminta bantuan dari Amerika Serikat.
Tapi Chad Morrison, manajer pencegahan kebakaran Provinsi Alberta meragukan bahwa Kanada benar-benar membutuhkan hujan. (BBC)
Berita Terkait
-
Putus dari Orlando Bloom, Katy Perry Pacari Eks PM Kanada Justin Trudeau
-
Profil Justin Trudeau, Eks PM Kanada yang Pacaran dengan Katy Perry
-
Novel Luka Perempuan Asap: Cerita tentang Perempuan dan Alam yang Tersakiti
-
Rumah Besar, Napas yang Sempit
-
Survei IYCTC: Kandungan Polusi PM2,5 di Ruangan Merokok Lebih Tinggi Ketimbang Area Tanpa Rokok
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
-
BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
-
PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
-
Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
-
KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid