Suara.com - Pengamat Politik dari Lembaga Survey Poltracking, Hanta Yudha, menilai bahwa satu-satunya nama yang bisa menyaingi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam perebitan kursi DKI 1 adalah Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Namun, dia menilai, meski peluang Risma terbilang lebih besar ketimbang nama-nama bakal calon lain seperti Yusril Ihza Mahendra, Ahmad Dhani, Sandiaga Uno, dan nama lainnya, posisi Risma masih sangat jauh di bahwah Ahok.
"Kalau nama-nama yang beredar sekarang sudah susah. Risma berpotensi memang, tetapi masih sangat jauh dari Ahok," kata Hanta dalam diskusi di Gado-Gado Boplo Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu(7/5/2016).
Lebih lanjut, Direktur Poltracking tersebut mengatakan, amat sulit bagi Risma untuk mengejar Mantan Bupati Belitung Timur tersebut dari berbagai aspek. Berdadarkan survei, kepopuleran Ahok hampir mencapai serstus persen, tingkat kepuasan masyarakat atas kinerjanya di atas 50 persen. Artinya, kata dia, harus ada kerja yang ekstra keras, apabila politisi PDI Perjuangan tersebut benar-benar ingin bersaing dengannya.
"Sangat sulit untuk bersaing dengan Ahok saat ini, harus ada strategi dan kerja yang keras," katanya.
Karena itu dia menegaskan bahwa, jika PDI Perjuangan yang dipimpin Megawati Soekarno Putri masih menginginkan Risma bertarung dengan Ahok, maka mulai saat ini mereka harus menemukan kelebihan Risma yang tidak dimiliki oleh Ahok. Sebab, kalau hal tersebut tidak ada, maka akan sangat sulit. Apalagi kata dia, hal lainnya sangat bergantung pada kemauan masyarakat DKI.
"Hal lain adalah apakah warga DKI mau melanjutkan atau tidak, kalau lanjut berarti mereka pasti pilih Ahok, tetapi kalau mau cari perubahan atau yang baru maka mereka pasti pilih yang lain. PDI Perjuangan harus keluarkan semua potensi terbaik Risma, bila perlu yang menjadi kelemahan Ahok," kata Hanta.
Berita Terkait
-
Ahok Buka Kartu: 3 Kunci Ini Bisa Bikin Otomotif RI Jadi Raksasa Ekonomi
-
Kasus Deddy Sitorus Dinilai Mirip Ahok: Video Tuai Polemik karena Sengaja Dipotong?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Kritik Pedas Rencana Utang Rp700 Triliun Pemerintah: Itu Namanya Gali Lubang Tutup Lubang!
-
Ungkit Anggaran Negara dari Pajak Rakyat, Sentilan Ahok ke DPR: Jangan Cuma Terima Gaji, tapi...
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
Keraguan Publik Atas Keaslian Ijazah Jokowi Kian Membara Meski Bareskrim Menyatakan Asli
-
Imbas Ortu Meleng, Anak di Depok Nyangkut di Mesin Cuci, Begini Nasibnya!
-
Skandal Proyek Satelit Kemenhan, Kejagung Buru CEO Asal Hungaria Gabor Kuti
-
Puan 'Bangga' Presiden Indonesia Comeback Pidato di PBB Usai Satu Dekade Absen: Ini yang Ditunggu
-
Pemerintah Siapkan 20.000 Program Kerja Magang Akhir 2025, Bagaimana Cara Daftarnya?
-
Strategi Hilirisasi Pertanian Jadi Bahasan Mendagri untuk Atasi Middle Income Trap
-
KPK Dukung Prabowo Rombak Komite TPPU: Penting untuk Pemulihan Aset Negara
-
'Jual' Anak 6 Tahun yang Dicabuli Eks Kapolres Ngada, Mahasiswi Fani Dituntut 12 Tahun Penjara
-
Kronologi Mencekam Sekuriti-Pekerja Toba Pulp Lestari Serbu Warga Adat Sihaporas, Ibu-ibu Dipukuli
-
Ketika DN Aidit dan Petinggi PKI Khusyuk Berdoa...