Suara.com - Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik mengungkap pengalaman baik antara Gerindra dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjungan di Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 2012 lalu bisa saja terulang.
Di Pilgub DKI 2012, saat itu PDIP dan Gerindra menjagokan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Sehingga mereka menang dan berhasil merebut kursi Gubernur dan Wakil DKI dari calon petahana Fauzi Bowo.
Taufik saat memberikan kata sambutan di acara Rapat Kerja Daerah Partai Gerindra DKI Jakarta berharap, partai yang di ketuai Prabowo Subianto dan PDIP yang diketuai Megawati Soekarnoputri ini bisa berkoalisi di Pilgub DKI 2017. Gerindra dan PDIP diharapkan sama-sama melawan bakal calon petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Gerindra punya pengalaman baik dengan PDIP. Pak Djarot dari PDIP, calon gubernur juga kan, karena punya pengalaman baik saya kira ke depan harus merajut kembali pengalaman baik itu," kata Taufik di Gedung Joeang '45, Jakarta Pusat, Minggu (8/5/2016).
Taufik yang sudah kesal dengan gaya Ahok memimpin di Jakarta saat ini, mengatakan kalau Gerindra dan PDIP memiliki keyakinan membangun Jakarta dengan cara yang beradab dan tidak menyakiti.
"Saya kira Pak Djarot sama dengan saya nggak setuju cara yang nggak beradap untuk bangun di Jakarta. Jangn dikira politik nggak bisa diprediksi. Politik itu bisa diprediksi kalau mau menang dan serius," kata dia.
Dalam Raperda Gerindra DKI ini, juga hadir Wakil Gubernur DKI Jakarta yang juga merupakan Ketua DPP PDIP Bidang Pengkaderan dan Organisasi Djarot Saiful Hidayat dan Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP DKI, Gembong Warsono.
Di hadapan kader Gerindra, dan tamu undangan Taufik bahkan mengatakan akan ada komunikasi lebih mendalam dengan PDIP soal peluang berkoalisi di Pilgub DKI.
"Pak Djarot, Pak Gembong, minggu depan kita mau ketemu ya, ini adalah tugas partai kami komunikasikan 3 nama, Sandiaga Uno, Sjafrie Sjamsoeddin dan Yusril Ihza Mahendra," jelas Taufik.
Lebih jauh, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta itu menegaskan kalau Gerindra rela menjadi calon wakil gubernur DKI, dan calon gubernurnya dari PDIP.
"Pak Djarot, Pak Sandiaga Uno itu salah satu calon kita, kalau calon itu berarti bisa nomor 1 dan 2 juga Pak, Gerindra paham itung-itungan politik, kita paham banget," katanya.
"Ini saya kira teman-teman wartawan ini sinyal, mungkin mau kembali ukir sejarah, saya yakin betul kalau kita bersatu insya allah kita menang," tambah Taufik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu