Suara.com - Kantor Bea dan Cukai Ngurah Rai, Bali, memastikan penumpang AirAsia rute Singapura-Denpasar, Jonathan Stephen, yang diturunkan di terminal domestik akibat kelalaian prosedur petugas maskapai merupakan low risk atau bukan penumpang terindikasi berbahaya.
"Belum ada indikasi bahwa dia bawa barang-barang seperti narkotika," kata Kepala Bea dan Cukai Ngurah Rai, Budi Harjanto, di Kuta, Kabupaten Badung, Rabu (18/5/2016).
Budi mengatakan telah memiliki risk management profil nama-nama penumpang yang dicurigai memiliki profil berbahaya, termasuk membawa narkoba.
"Kebetulan terhadap Jonathan tidak masuk dalam orang yang menjadi target dan dicurigai. Masuk low risk," imbuhnya.
Setiap maskapai sebelum tiba di daerah tujuan, kata dia, mengirimkan nama-nama penumpang atau manifest kepada Bea Cukai sehingga sudah dianalisis oleh petugas.
Ia menuturkan penumpang berkewarganegaraan Selandia Baru itu hanya membawa bagasi kabin.
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan PT. Angkasa Pura II Farid Indra Nugraha menjelaskan petugas darat dari maskapai AirAsia salah menurunkan penumpang internasional di terminal domestik pada Senin (16/5/2016).
Saat itu, pesawat dengan nomor penerbangan QZ-509 mendarat sekitar pukul 23.54 Wita dengan membawa 155 orang penumpang dari Singapura.
Ketika menangani penumpang QZ-509, terjadi kesalahpahaman komunikasi antara supir bus pertama dengan petugas flight controller sehingga sebanyak 47 orang penumpang penerbangan internasional pada bus tersebut diarahkan ke terminal kedatangan domestik.
Setelah mendapatkan informasi, petugas darat AirAsia Indonesia dibantu oleh tim Aviation Security segera mengarahkan penumpang kembali ke bus untuk kemudian diantarkan ke terminal kedatangan internasional.
Menerima laporan tersebut, perwakilan manajemen dari AirAsia Indonesia juga segera melakukan koordinasi dengan seluruh pihak terkait yang terdiri dari Angkasa Pura I selaku operator Bandara Internasional Ngurah Rai, AMC, Aviation Security, Otoritas Bandara, Airnav Indonesia, Imigrasi dan Bea Cukai, serta pihak Ground Handling untuk melakukan investigasi langsung secara bersama di Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Bandara Internasional Ngurah Rai, mulai pagi hari tanggal 17 Mei 2016.
Berdasarkan hasil pengecekan visual melalui CCTV (kamera pengintai) yang dilakukan bersama oleh pihak-pihak terkait sebagaimana disebutkan di atas, diketahui bahwa dari 47 orang penumpang yang sempat turun dari bus, terdapat 46 orang penumpang yang kembali masuk ke dalam bus yang sama setelah diarahkan oleh petugas darat AirAsia Indonesia yang dibantu oleh tim Aviation Security.
Melalui pengecekan tersebut, diketahui terdapat satu orang penumpang QZ-509 yang tidak kembali ke dalam bus dan keluar bandara melalui pintu terminal kedatangan domestik sebagaimana terlihat dari rekaman CCTV di terminal kedatangan domestik.
Farid menyebutkan penumpang tersebut adalah warga negara Selandia Baru yang memegang multiple entries visa untuk masuk ke Indonesia.
Saat ini, penumpang tersebut telah mendaftar ke Imigrasi Ngurah Rai pada Selasa siang atas kesadarannya sendiri. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru