Suara.com - Seorang pendaki gunung berkewarganegaraan Belanda meninggal saat menuruni puncak Gunung Everest. Pendaki berusia 36 tahun tersebut menjadi "korban pertama" gunung tertinggi di dunia itu sejak awal tahun ini.
Mendiang pendaki, Eric Ary Arnold, merupakan satu dari 40 pendaki yang berhasil mencapai puncak Everest setinggi 8.850 meter pada Jumat (20/5/2016). Namun, Arnold meninggal dunia saat menuruni lereng yang dijuluki sebagai "zona kematian" karena kurangnya udara di tempat tersebut, demikian dikatakan pejabat Departemen Pariwisata Nepal, Gyanendra Shrestha.
Sherpa Mingma dari perusahaan Seven Summits Treks yang mengurus perjalanan ekspedisi Arnold mengatakan bahwa kliennya sempat mengeluhkan merasa lelah saat turun pada ketinggian 8.000 meter. Diduga, Arnold meninggal karena mabuk ketinggian.
"Kami mencoba menghubungi keluarganya dan perusahaan asuransi mengenai keberadaan jenazahnya yang masih berada di atas gunung," kata Mingma.
Seorang sherpa atau pemandu yang tengah membuat tali-temali di Lhotse, puncak tertinggi keempat di dunia dengan ketinggian 8.516 meter, meninggal dunia pekan ini. Bulan ini, sudah ada 330 pendaki yang mencapai puncak Everest.
Kematian Arnold menambah panjang daftar korban yang tewas di Everest. Tahun lalu, 18 orang meninggal dunia di Base Camp Everest akibat tertimpa salju longsor yang dipicu oleh gempa Nepal. (Reuters)
Tag
Berita Terkait
-
Sempat Dikaitkan dengan Keretakan Rumah Tangga Ria Ricis, Oklin Fia Sibuk Naik Gunung
-
Pendaki Perempuan Pertama Indonesia Siap Jelajah Kutub Utara, Keren Banget!
-
Nyawa Pejabat Kemlu Malaysia Melayang Saat Mendaki Gunung Tertinggi di Dunia
-
Mengenal Sherpa Everest, Penyelamat Pendaki Malaysia dari Zona Kematian
-
Tak Tahu Diuntung, 4 Fakta Pendaki Malaysia Ogah Akui Diselamatkan Sherpa Everest dari Zona Kematian
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
Terkini
-
Buntut Anggaran Tangsel Dikuliti Leony, Harga Jam Tangan Wali Kota Benyamin Davnie jadi Sorotan
-
'Geruduk' Istana di Hari Tani, Petani Sodorkan 6 Tuntutan Keras untuk Prabowo: Cabut UU Cipta Kerja!
-
Nahas! Tukang Kerupuk di Tangerang Ditikam Gegara Dituduh Rebut Lapak, Begini Nasibnya!
-
Dr. Tan Shot Yen Kritik MBG Isi Burger: Beri Anak Kapurung dan Ikan Kuah Asam
-
Dapur MBG Bogor Sajikan Ribuan Porsi Sehat, Jamin Kecukupan Gizi dan Bantu Perekonomian Keluarga
-
Mirisnya Pensiunan Askes: Uang Hari Tua Tertahan di BPJS, Terpaksa 'Ngemis' ke DPR Demi Sesuap Nasi
-
Seluruh Tubuh Melepuh, Buruh Lumpia Korban Ledakan Gas di Bogor Minta Tolong Dedi Mulyadi, Kenapa?
-
Bela Ijazah Gibran, Kreator Konten Ini Akui Bukan Ternak Mulyono dan Bahagia di Singapura
-
Pendemo Hari Tani Nasional di Jakarta Rela Setengah Badan Dicor: Badan Hancur, Suaramu Tak Didengar!
-
Viral SPBU Dijaga Ketat Polisi: Kendaraan Mati Pajak Dilarang Isi BBM!