Suara.com - Dua hari terakhir, peselancar dunia maya dihebohkan oleh foto booth makanan bernama Nasi Uduk Babi Buncit.
Menurut akun Instagram @nasiudukbabibuncit, mereka membuka booth di Lippo Mall Puri, Jakarta Barat. Di Instagram mereka menulis bio: "Karena babi six pack lebih alot, dan babi buncit lebih empuk."
Di media sosial mereka juga menyantumkan nomor telepon untuk delivery order. Pemesanan dilayani hari Jumat sampai Minggu.
Foto boot makanan tersebut terus menyebar di media sosial, terutama Twitter.
Apa yang membuat netizens begitu heboh. Bukan makanannya. Melainkan foto yang menunjukkan adanya seorang perempuan yang berpose seperti sedang melayani pembeli di dekat banner Nasi Uduk babi Buncit. Perempuan yang mengenakan kemeja lengan panjang ini jadi perhatian karena mengenakan kerudung.
Sebagian netizens pun dibuat terheran-heran dan bertanya-tanya bagaimana mungkin perempuan berjilbab berjualan di restoran makanan mengandung babi.
Mereka menebak-nebak, apakah perempuan tersebut pemilik tempat makan atau hanya karyawati.
Salah seorang pengguna Twitter mengonfirmasi kalau sebenarnya owner Nasi Uduk Babi Buncit bukan perempuan berkedurung itu. Perempuan bekerudung, katanya, hanya penjaga.
Ada pula netizen yang mengaku tahu nama owner tempat makan tersebut.
Tetapi sebenarnya sampai sekarang belum dapat dipastikan apakah perempuan tersebut benar karyawati Nasi Uduk Babi Buncit atau bukan. Soalnya, perbincangan di media sosial hanya didasarkan pada foto. Bisa jadi dia karyawati di sebelah booth Nasi Uduk Babi Buncit.
Di kolom komentar Instagram @nasiudukbabibuncit terjadi dialog. Seorang pengguna Instagram bernama @mohammad.helmi.75 bertanya kepada admin @nasiudukbabibuncit tentang apakah benar tempat makan ini memakai babi.
Lantas, admin @nasiudukbabibuncit mengonfirmasi. "Iya mohon maaf @mohammad.helmi.75 kami non halal.. Sekali lg mohon maaf ya..."
Sebagian netizens terus menerus mempermasalahkan sosok perempuan berkerudung tadi.
Tetapi, tidak semua pengguna akun media sosial mempermasalahkan. Sebagian mengapresiasi pengusaha tempat makan ini karena kejujurannya dengan menyantumkan label menu makanan. Dengan demikian, bagi mereka yang tak menyantap makanan mengandung daging babi, bisa menghindarinya jauh-jauh.
Sebagian netizens yang memang agamanya tak mengharamkan makan babi, mengapresiasi keberadaan booth ini.
Tag
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru