News / Internasional
Kamis, 26 Mei 2016 | 19:05 WIB
Ilustrasi dokter dan pasien. (Shutterstock)

Suara.com - Bisa jadi, profesi dokter adalah profesi paling berisiko di Cina. Pasalnya, baru-baru ini, seorang dokter perempuan jadi korban penganiayaan hanya gara-gara salah paham. Bagaimana kisahnya?

Insiden ini menimpa seorang dokter perempuan yang praktik di sebuah rumah sakit di Nanjing, Rabu (25/5/2016). Sang dokter tak pernah menyangka, pemeriksaan yang ia lakukan terhadap seorang lelaki berbuntut panjang.

Sekitar pukul 10.00 pagi, datanglah sepasang suami istri ke rumah sakit tersebut. Sang suami mengeluhkan luka yang ia alami pada bagian testisnya.

Istri si lelaki meminta agar sang suami diperiksa oleh dokter lelaki. Sungguh disayangkan, yang bertugas kala itu hanyalah dokter perempuan.

Pemeriksaan berlangsung seperti biasa. Si lelaki berbaring di tempat tidur, kemudian sang dokter memeriksanya. Setelah melakukan pemeriksaan, ternyata testis si lelaki tidak cedera serius dan ia pun pulang bersama istrinya.

Ternyata, pemeriksaan itu jadi masalah. Setengah jam kemudian, si istri kembali datang ke rumah sakit tersebut dan marah-marah kepada sang dokter. Si istri beralasan, gara-gara pemeriksaan yang dilakukan sang dokter, hubungannya dengan si suami terganggu.

Kalap, si istri mulai menyerang sang dokter. Ia menampar wajah, menggigit tangan, menjambak rambut, serta memiting sang dokter di lantai. Makin keras upaya sang dokter untuk membebaskan diri, makin kasar pula si istri menghajarnya. Belakangan terungkap bahwa si istri adalah pelatih taekwondo.

Akibat penganiayaan itu, sang dokter mengalami memar dan bengkak pada wajah. Bekas gigitan pun terlihat di lengannya.

Ternyata, semua hanya salah paham. Sang istri tak mengetahui bagaimana seharusnya pemeriksaan darurat itu dilakukan. Namun, penyesalan si istri tak berguna. Kasus tersebut sudah terlanjur bergulir di kepolisian. Polisi sudah mengamankan si perempuan dan berjanji akan memberikan hukuman yang setimpal. (Shanghaiist)

Load More