Suara.com - Keluarga almarhum pebalap Formula 1, Jules Bianchi, berencana menuntut Federasi Otomotif Internasional (FIA), mantan timnya Marusia yang kini telah berubah kepemilikan baru dengan nama Manor Racing, dan bos Grup F1, Bernie Ecclestone.
Tuntutan itu dimaksudkan untuk meminta pertanggungjawaban atas tewasnya Bianchi usai menabrak crane dalam balapan di Sirkuit Suzuka, Oktober 2014. Pebalap asal Prancis itu menghembuskan nafas terakhirnya di sebuah rumah sakit di kampung halamannya di Nice pada Juli 2015.
Dalam kecelakaan itu Bianchi mengalami cedera di kepala yang fatal. Dia pun menjadi pebalap F1 perama yang meninggal akibat kecelakaan dalam balapan setelah mendiang legenda F1 asal Brasil, Aryton Senna, pada 1994.
"Kami menginginkan keadilan untuk Jules, dan ingin membangun kebenaran mengenai keputusan-keputusan yang memicu kecelakaan putra kami di GP Jepang pada 2014," kata Phillipe, ayah Bianchi, dalam pernyataan yang dikeluarkan melalui firma hukum asal Inggris, Stewarts.
"Sebagai keluarga, kami memiliki begitu banyak pertanyaan yang tidak terjawab dan merasa bahwa kecelakaan dan kematian Jules semestinya dapat dihindari jika serangkaian kesalahan tidak dilakukan," lanjut Phillipe.
Para petugas lomba mengatakan kesalahan terjadi karena perencanaan, pengaturan waktu, organisasi, dan etika balapan. Faktor-faktor inilah yang dijadikan pihak keluarga Bianchi sebagai salah satu atau lebih tindakan-tindakan yang telah berkontribusi terhadap kecelakaan fatal Bianchi.
"Keluarga Bianchi bertekad bahwa proses hukum ini semestinya memeriksa mereka yang terlibat untuk memberikan jawaban-jawaban dan bertanggung jawab atas kegagalan apapun," kata perwakilan Stewarts, Julian Chamberlayne.
"Ini merupakan hal penting jika para pebalap saat ini dan masa yang akan datang memiliki keyakinan bahwa keselamatan di olahraga ini menjadi hal utama. Jika hal ini diterapkan di Suzuka, Julian Bianchi akan tetap hidup dan berkompetisi di olahraga yang ia cintai hari ini," lanjut Chamberlayne.
Pihak FIA sendiri belum memberikan respons atas rencana tuntutan ini. Sebelumnya, pihak FIA dalam laporannya mengatakan jika Bianchi tidak melambat meski bendera peringatan telah dikibarkan sebelum kecelakaan terjadi.
Laporan yang ada mendapati mobil Bianchi menghantam traktor dengan kecepatan 126 kilometer/jam, dan pihak medis tidak bersalah dalam cara penanganan mereka setelah kecelakaan.
Chamberlayne mengatakan laporan ini mengejutkan dan menyedihkan bagi keluarga Bianchi karena panel FIA memiliki kesimpulan ini, sambil menyebut sejumlah faktor yang berkontribusi menyalahkan Jules. (Antara/Reuters)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?
-
Skandal Korupsi Ekspor POME: Kejagung Periksa 40 Saksi, Pejabat dan Swasta Dibidik
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...