Suara.com - Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab ingin materi sejarah pengkhianatan PKI masuk kurikulum pendidikan sekolah.
"Kurikulum ini penting. Membentuk ideologi bangsa. Jangan aneh kalau anak-anak kita umur 27 tahun ke bawah, tidak tahu PKI dan bangga pakai kaos palu arit karena tidak tahu," ujar Rizieq ketika menjadi pemateri aspek ideologi dalam simposium nasional bertema Mengamankan Pancasila dari Ancaman Kebangkitan PKI dan Ideologi Lain di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (1/6/2016).
Dia mengingatkan materi tersebut sudah ada sebelum era reformasi tahun 1998.
"Jadi sejarah pengkhianatan PKI merupakan bagian dari kurikulum Indonesia sejarah Indonesia. Siapa yang punya kekuatan untuk menghapuskan kurikulum? Kalau rakyat biasa nggak mungkin. Sejak 1998 sampai hari ini, seolah mereka tidak lagi dapat pelajaran tentang PKI, mereka nggak tahu PKI," katanya.
Selain itu, kata dia, ketika itu juga ditayangkan film G/30/S/PKI di TVRI. Namun, setelah reformasi, film tersebut tak tayang lagi sehingga masyarakat tak tahu seperti apa gambaran tentang kekejaman PKI.
"Tapi sayang setelah reformasi tidak ada satupun stasiun TV yang berani menayangkan. Ada apa? Siapa yang menguasai stasiun TV sampai nggak berani menayangkan. Akibatnya sampai hari ini anak-anak muda kita tidak tahu kebiadaban PKI," kata Rizieq.
Menurut Rizieq sekarang ini sudah muncul indikasi kebangkitan PKI. Misalnya banyak yang memakai baju berlambang palu arit, kemudian penyelenggaraan simposium nasional bertema Membedah Tragedi 1965 yang diselenggarakan di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, pada Senin (18/4/2016) dan Selasa (19/4/2016). Simposium ini, salah satu tujuannya untuk membangun rekonsiliasi dengan korban 65.
"Sosialisasi PKI sebagai korban PKI, Simposium PKI dan adanya dorongan minta maaf kepada pemerintah dari PKI. Ini indikasi kebangkitan PKI yang tidak terbantahkan. Omong kosong kalau ada yang mengatakan PKI tidak bangkit. PKI sedang bergerak dan akan bangkit kembali," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
-
5 Prompt AI Viral: Ubah Fotomu Jadi Anime, Bareng Idol K-Pop, Sampai Action Figure
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
Terkini
-
Datangi Istana, Mendagri Tito Sebut Presiden Prabowo Bakal Lantik Menkopolkam Baru Siang Ini
-
Djamari Chaniago Merapat ke Istana, Mendagri Tito Bocorkan Pelantikan Menko Polkam Baru
-
Profil Ahmad Dofiri, Purnawirawan Jenderal Polisi yang Masuk Bursa Kabinet Prabowo
-
Komisi I DPR Benarkan Djamari Chaniago Akan Dilantik Jadi Menko Polkam, Menporanya Erick Thohir?
-
Usut Korupsi Kuota Haji, KPK Periksa 5 Pejabat Direktorat Haji Khusus Kemenag
-
Kejagung Periksa 8 Saksi Kasus Korupsi Digitalisasi Pendidikan yang Menyeret Nadiem, Siapa Saja?
-
Gelar Aksi 'Pink', Aliansi Perempuan Tuntut Pembebasan Delpedro Cs di Polda Metro Jaya
-
Skandal Ijazah Capres: KPU Panen Kritik, Keputusan Dicabut, DPR Angkat Bicara
-
5 Pejabat Kemenag Diperiksa KPK di Kasus Korupsi Haji, Ini Nama-namanya!
-
Dugaan Perselingkuhan Irjen Krishna Murti Viral di Medsos, Kompolnas Minta Klarifikasi Polri