Suara.com - Anggota Polda Metro Jaya Aiptu Muhamad Arbangin yang kini menjadi tersangka kasus pemerasan dan kepemilikan narkoba terancam dicopot dari satuannya.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono mengatakan sidang kode etik akan gelar setelah ada putusan berkekuatan hukum tetap dari pengadilan sipil.
"Bakal dipecat atau tidak kan semua proses, karena tindakannya sudah 365 (KUHP) dan narkoba tentu pelanggaran berat, itu kan larinya ke kode etik profesi, tentunya nanti kabid propam yang bermain, tapi kita dulukan pidananya," kata Awi di Polda Metro Jaya, Kamis (9/6/2016).
Awi mengatakan ancaman pemberian sanksi terhadap anggota nakal ada dua jenis, yakni diberhentikan secara tidak hormat atau kembali menjalani pendidikan ulang.
"Itu semua proses dan saya tidak bisa mendahuluinya, keputusannya ada dua, layak atau tidak layak, layak jadi polisi berarti harus menjalani pemulihan profesi atau dia harus pendidikan ulang lah, kalau tidak layak tentu akan PTDH (Pemberhentian Tidak Dengan Hormat). Itu semua ada proses," katanya.
Awi juga mengatakan polisi masih mendalami penemuan sabu di kamar Hotel Trend, Jalan Mangga Besar, Jakarta Barat, tempat Muhammad diciduk anggota Pengamanan Objek Vital Polda Metro Jaya.
"Nanti kita akan dalami dari mana asal sabu tersebut," kata Awi.
Sebelumnya, Polsek Taman Sari menangkap Muhammad saat berada di bersama rekannya, BK dan SL, Selasa (7/6/2016) kemarin. Saat digerebek, polisi menemukan narkoba, senjata tajam, dan senjata api air softgun.
Dia ditangkap berkat laporan adanya pemerasan yang dilakukan Muhammad terhadap pengunjung diskotik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Polisi Lepas Maling Motor di Cikarang Langgar Prosedur? Ini Kata Propam
-
Polemik Selesai, TNI Resmi 'Luruskan Informasi' dengan Ferry Irwandi
-
Perang Interpretasi Janji Presiden Prabowo: Yusril Sebut 'Masuk Akal', Lukman Bilang 'Setuju'
-
ICJR Skakmat Yusril: Tawaran Restorative Justice untuk Demonstran Itu Konsep Gagal Paham
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026