Suara.com - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menyerukan konsumen untuk memboikot grup Lion Air. Hal ini menyusul kejadian yang menimpa penumpang Wings Air rute Rote Ndao-Kupang.
"Konsumen lebih baik berpikir ulang untuk menggunakan maskapai grup Lion Air sebagai salah satu transportasi udara," kata Tulus melalui siaran pers di Jakarta, Jumat (10/6/2016).
Tulus mengatakan konsumen sebaiknya memilih maskapai lain yang lebih kredibel dan memperlakukan penumpang secara manusiawi serta tidak mengabaikan keselamatan penerbangan. Kejadian yang menimpa penumpang Wings Air merupakan kecerobohan luar biasa yang dilakukan petugas darat maskapai tersebut.
"Kejadian itu bukan hanya melanggar hak konsumen tetapi juga mengancam keselamatan penerbangan di Indonesia," tuturnya.
Sebelumnya, seorang penumpang Wings Air, anak perusahaan maskapai Lion Air, bernama Taufiq A memulai sebuah petisi daring di laman change.org pada Kamis (9/6/2016) kemarin. Dalam petisi tersebut, Taufiq menceritakan pengalamannya saat menumpang pesawat Wings Air IW 1936 pada Rabu (8/6) dari Rote Ndao menuju Kupang.
Pada saat pesawat semua penumpang sudah masuk ke dalam pesawat, terdapat pengumuman bahwa pesawat kelebihan berat badan dan maskapai meminta kerelaan tiga penumpang untuk tidak ikut dalam penerbangan. Namun, saat sudah ada tiga penumpang bersedia turun, pramugari mempersilakan mereka untuk duduk kembali.
Ternyata, untuk mengurangi beban pesawat, petugas menurunkan seluruh bawaan penumpang yang ada di bagasi. Penumpang baru mengetahui hal itu setelah pesawat mendarat di Bandara El Tari Kupang. Yang membuat Taufiq dan penumpang lain tambah kesal, maskapai mempersilakan untuk mengambil barang-barang mereka pada keesokan harinya di Bandara El Tari.
Menurut Tulus Abadi mengatakan kejadian penumpang Wings Air yang diturunkan sebelum lepas landas merupakan kecerobohan luar biasa yang dilakukan petugas darat maskapai tersebut.
"Kejadian itu bukan hanya melanggar hak konsumen tetapi juga mengancam keselamatan penerbangan di Indonesia," kata dia.
Tulus mengatakan beban pesawat seharusnya sudah bisa dihitung sejak awal oleh "load master" atau bahkan pilot sejak proses "check in". "Load master" yang menghitung berapa berat penumpang, bagasi, pengaturannya dan lain-lain. Karena itu seharusnya tidak perlu terjadi, penumpang yang sudah "boarding" dan masuk ke dalam pesawat disuruh turun kembali dengan alasan pesawat dinyatakan kelebihan beban.
Kalau pun memang ada kelebihan beban, yang seharusnya diturunkan adalah bagasi kargo, bukan bagasi penumpang karena ada prosedur penumpang dan bawaannya di bagasi harus terbang dalam satu pesawat. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
KPK Tancap Gas Sidik Korupsi Bansos, Meski Rudi Tanoe Terus Ajukan Praperadilan
-
Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards 2025 Sukses Digelar, Ini Daftar Para Jawaranya
-
Sekjen PBNU Minta Pengurus Tenang di Tengah Isu Pelengseran Gus Yahya dari Kursi Ketua Umum
-
Kader Muda PDIP Ditantang Teladani Pahlawan: Berjuang Tanpa Tanya Jabatan
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia