Suara.com - Perlakuan yang diterima pemilik warung Tegal, Ibu Saeni, dari petugas Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Kota Serang, Banten, Jumat (10/6/2016), menuai simpati dari publik. Makanan dagangan di warteg tersebut disita dengan alasan berjualan di bulan puasa pada siang hari.
Bentuk simpatinya, antara lain diwujudkan melalui pengumpulan dana buat Saeni melalui Twitter. Aksi kemanusiaan tersebut digalang oleh Dwika Putra.
Dwika Putra selalu melaporkan perkembangan demi perkembangan uang yang telah terkumpul melalui Twitter.
Hingga Minggu (12/6/2016) sekitar jam 12.00 WIB telah terkumpul sebanyak 2.427 donasi dengan total uang sebanyak Rp265.534.758.
Pengumuman tersebut bersamaan dengan penutupan masa penggalangan dana.
"Donasi kali ini sudah selesai, tapi ingat bahwa masih banyak hal yang perlu bantuan kita. Niat baik tetap harus disalurkan," tulis Dwika Putra.
"Harap sebarkan: periode donasi telah berakhir. Harap tidak melakukan transfer ke rekening donasi. Terima kasih," Dwika Putra menambahkan.
Dwika Putra mengapresiasi masyarakat yang turut serta dalam aksi kemanusiaan ini.
Dwika Putra menjelaskan penyaluran dana akan dilakukan setransparan mungkin. Semua akan diumumkan dan dipertanggungjawabkan kepada publik dan donatur.
"Untuk tujuan penyaluran tersebut, kami berdiskusi dan bekerjasama dengan beberapa mitra, yaitu @ACTforHumanity dan @kitabisacom," tulis Dwika Putra.
Bantuan tersebut rencananya tak hanya akan diberikan kepada Saeni, tetapi juga kepada pedagang nasi lainnya yang menjadi dirazia Satpol PP di bulan puasa ini.
Direktur Lembaga Penelitian, Pendidikan, Penerangan Ekonomi, dan Sosial Rustam Ibrahim menyesalkan tindakan petugas Satpol PP Kota Serang.
"Rakyat yang berjualan di bulan puasa mungkin berharap dapat menambah uang Lebaran keluarga dan biaya pulang kampung; malah disita," tulis Rustam di akun Twitternya.
Rustam berharap Presiden Joko Widodo lebih peka dan lebih menaruh perhatian pada rakyatnya yang mengalami kesewenang-wenangan karena sikap intoleran atas nama agama.
"Apakah mereka tdk berfikir bhw ibu warteg yg berdagang itu mungkin sedang berusaha cari nafkah agar keluarga bisa berpuasa&lebaran dgn baik?" tulis Rustam.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting