Suara.com - Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah ikut angkat suara perihal tindakan petugas Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Kota Serang yang merazia dan menyita makanan dagangan dari warteg milik Ibu Saeni dengan alasan tetap berjualan di bulan puasa pada siang hari.
Tetapi, pernyataan Ratu Tatu untuk mengoreksi pernyataan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang menyebut peristiwa tersebut terjadi di Kabupaten Serang.
"Razia satpol PP yang menyita makanan terjadi di Kota Serang, bukan Kabupaten Serang. Karena itu, pernyataan Mendagri di media massa online dan salah satu stasiun TV yang menyebut nama Satpol PP Kab Serang dan akan memanggil Bupati Serang terkait masalah ini, tentu salah alamat. Namun kami mendukung upaya 'evaluasi' yang mungkin dilakukan mendagri," tulis Ratu Tatu di Facebook.
Adik kandung mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah mengatakan razia rumah makan yang dilakukan Satpol PP Kota Serang telah mendapat perhatian netizen dan publik secara luas.
Namun, kata dia, bukan hanya Mendagri yang menyangka kejadiannya di Kabupaten Serang, beberapa sahabat dan kepala daerah di luar Banten, bahkan putri Ratu Tatu juga sempat menyangka terjadi di Kabupaten Serang.
"Saya sudah meminta Satpol PP Kabupaten Serang beserta pemerintah kecamatan untuk tidak menyita atau membawa makanan penjual saat razia di siang Ramadan. Lakukan tindakan kemanusiaan. Kedepankan preventif dan persuasif," kata Ratu Tatu.
Ratu Tatu mengajak masyarakat menjaga kesucian Ramadan, perbanyak ibadah, dan menebar kepedulian terhadap mereka yang berada di tingkat kesulitan ekonomi.
Peristiwa yang menimpa Ibu Saeni menyita perhatian publik dalam dua hari terakhir.
Bahkan, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo sampai ikut bicara. Jusuf Kalla menentang tindakan Satpol PP merazia warung makan, soalnya tidak ada aturan yang melarang warga jualan makanan di bulan puasa pada siang hari.
Bahkan, Mendagri sampai ikut menyumbang dana buat Ibu Saeni.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
'Keramat', Nasib Sahroni hingga Uya Kuya Ditentukan di Sidang MKD Hari Ini, Bakal Dipecat?
-
MKD Gelar Sidang Putusan Anggota DPR Nonaktif Hari Ini, Uya Kuya Hingga Ahmad Sahroni Hadir
-
Identitas 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Diumumkan Besok, Polda Undang Keluarga Reno, Ada Apa?
-
Berdayakan UMKM dan Keuangan Inklusif Desa, BNI Raih Outstanding Contribution to Empowering MSMEs
-
Heboh Pria Cepak di Tanah Abang Tabrakan Diri ke Mobil, Aksinya Diolok-olok: Akting Kurang Natural
-
Dibiayai Rakyat Sampai Masuk Lubang Kubur, Menhan Minta Prajurit TNI Hormati dan Lindungi Rakyat
-
Prabowo 'Gebrak Meja', Utang Whoosh Rp1,2 T per Tahun Dibayar Pakai Duit Rampasan Koruptor
-
Terkuak! Alasan Bripda W Habisi Dosen di Jambi, Skenario Licik Gagal Total Gara-gara Wig
-
Cekik hingga Tinju Korbannya, 2 Cewek Kasus Penganiayaan di Sulsel Cuma Dihukum Bersihkan Posyandu
-
Istana Pasang Badan! 7 Fakta Prabowo Siap Gelontorkan Rp1,2 T per Tahun untuk Bayar Utang Whoosh