Suara.com - Tindakan petugas Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Kota Serang, Banten, merazia dan menyita makanan dagangan di warung Tegal milik Ibu Saeni jadi perhatian Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Melalui video berdurasi singkat yang diunggah di media sosial, Jusuf Kalla tidak setuju tindakan Satpol PP yang merazia tempat makan yang dibuka di bulan puasa.
Menurut dia tindakan Satpol PP di Kota Serang berlebihan. Sebab, tidak ada ketentuan dalam peraturan pemerintah yang melarang warga berjualan di bulan puasa pada siang hari.
"Kalau orang lagi jualan di bulan puasa kemudian dilarang, tentu tidak sesuai dengan ketentuan dan peraturan pemerintah," kata Jusuf Kalla.
Perlakuan yang dialami Ibu Saeni juga menuai simpati dari publik.
Bentuk simpatinya, antara lain diwujudkan melalui pengumpulan dana buat Saeni melalui Twitter. Aksi kemanusiaan tersebut digalang oleh Dwika Putra.
Dwika Putra selalu melaporkan perkembangan demi perkembangan uang yang telah terkumpul melalui Twitter.
Hingga Minggu (12/6/2016) sekitar jam 12.00 WIB telah terkumpul sebanyak 2.427 donasi dengan total uang sebanyak Rp265.534.758.
Gubernur Banten Rano Karno menyadari peristiwa itu kini menjadi sorotan nasional dan banyak dikecam. Rano Karno mengimbau agar pemerintah kota dan pemerintah kabupaten melakukan langkah-langkah persuasif dan humanis dalam menegakkan aturan.
"Sy minta kpd seluruh pihak utk menahn diri &tdk mudh terpancing. sy sbgai gub.Banten mnyeslkan lngkah pendekatan yg cenderung represif," tulis Rano Karno di Twitter.
Rano Karno mengatakan sosialisasi aturan dan law enforcement harus tetap memperhatikan pentingnya menegakkan keadilan dan merawat sisi kemanusiaan.
"Toleransi ada krn sadar bhwa kt tak selalu sama.Mr kt ryakan kemajemukn, perbedaan ini dg penuh rasa syukur dg tburan rahmt &kasih sayang," tulis Rano Karno.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!