Suara.com - Jaksa Agung Muhammad Prasetyo menjadwalkan pelaksanaan hukuman mati setelah perayaan Hari Lebaran di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Pemilihan Nusakambangan sebagai lokasi eksekusi, kata Prasetyo, karena para terpidana mati memang ditahan di Lapas Nusakambangan.
"Mudah-mudahan tidak ada perubahan. Tempatnya tetap di Nusakambangan untuk mereka yang sudah ditempatkan di sana. Kita memang "planning" setelah puasa," kata Prasetyo di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Senin (13/6/2016).
Dia menambahkan, biaya untuk melakukan eksekusi sudah ada. Namun, untuk eksekusi kali ini, Prasetyo mengatakan, pihaknya belum menghitung jumlah narapidananya. Dia hanya mengatakan, yang dieksekusi adalah terpidana mati kasus narkotika.
"Sedang kita pertimbangkan berapa orang. Kita lihat juga fasilitas, kemampuan, dan sebagainya," kata dia.
Kejaksaan Agung hari ini mengadakan rapat dengan Komisi III DPR RI. Rapat ini memaparkan rencana kerja anggaran kementerian lembaga (RKA-KL) 2017. Untuk 2017, Kejaksaan Agung membutuhkan anggaran sekitar Rp4,63 triliun yang dibagi tiga sektor. Yaitu, belanja pegawai sebesar Rp 2,83 triliun, belanja operasional sebsar Rp562 miliar dan biaya non-operasional Rp1,24 triliun. Politisi Nasdem ini berharap Komisi III DPR menyetujui anggaran yang sudah diajukan Kejaksaan Agung.
Berita Terkait
-
Kursi Wakil Jaksa Agung Kosong, Jampidsus Febrie Adriansyah Bakal Jadi Pengisi?
-
Muncul Wacana Mahfud MD Jadi Jaksa Agung: Budi Arie dan Silfester Mendadak Pingsan
-
Tak Ada Lagi Kompromi: Jaksa Agung Minta Silfester Matutina Segera Dieksekusi
-
Jaksa Agung Turun Tangan! Perintahkan Kejari Jaksel Buru-Tangkap Silfester Matutina
-
Ulasan Novel Notes on an Execution: Catatan Terakhir Seorang Terpidana Mati
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Kasus Siswa Keracunan MBG di Jakarta Capai 60 Anak, Bakteri jadi Biang Kerok!
-
Polisi Masih Dalami Sosok 'Bjorka' yang Ditangkap di Minahasa, Hacker Asli atau Peniru?
-
Rano Karno Sebut Penting Sedot Tinja 3 Tahun Sekali: Kalau Tidak bisa Meledak!
-
Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 14 Orang, Tim DVI Terus Identifikasi Santri Belasan Tahun
-
Diragukan Bjorka Asli, Dalih Polisi Ciduk WFH Pemuda Tak Lulus SMK yang Diklaim Bobol Data Bank
-
Viral Korban Kecelakaan Diduga Ditolak Puskesmas, Dibiarkan Tergeletak di Teras
-
Ombudsman RI Saran RUU Perampasan Aset Harus Perjelas Kerugian Akibat Korupsi dan Langgar HAM
-
Detik-detik Artis Keturunan Indonesia Ardell Aryana Disandera Tentara Israel saat Live TikTok
-
Rocky Gerung Pasang Badan Bebaskan Aktivis Kasus Demo Agustus: Mereka Bukan Kriminal!
-
Pastikan Serapan Anggaran MBG Membaik, Luhut: Menkeu Tak Perlu Ambil Anggaran yang Tak Terserap