Suara.com - Gelaran Piala Eropa tak menghalangi aksi di Paris, Prancis. Puluhan ribu orang berpawai melintasi Paris memprotes rencana perubahan undang-undang perburuhan yang akan membuat perekrutan dan pemecatan lebih mudah. Dalam aksi ini sekelompok anak muda bertopeng melemparkan batu dan bom molotov ke arah polisi antihuru-hara.
Polisi menggunakan gas-gas air mata dan meriam air untuk membubarkan kelompok-kelompok dari sebagian besar kaum muda yang memakai tutup muka hitam. Departemen Kepolisian Paris melaporkan
pihaknya menahan 58 orang, termasuk banyak warga asing, dengan 24 personel polisi dan 17 pengunjuk rasa menderita luka-luka.
Bentrokan-bentrokan telah menambah tekanan tambahan bagi aparat kepolisian yang berusaha keras menjaga keamanan selama turnamen sepak bola Liga Eropa selama sebulan.
Prancis juga tetap memberlakukan siaga maksimum setelah serangan-serangan oleh kelompok militan November lalu membunuh 130 orang. Senin malam seorang personel polisi dan istrinya dilukai di
rumahnya oleh orang tak dikenal.
Serikat pekerja CGT telah menyerukan pawai protes pada Selasa (14/6/2016) sebagai penentangan terhadap perubahan legislasi itu. Seruan itu tampaknya mendapat sambutan. Polisi menyebut aksi itu diikuti 75.000 hingga 80.000 orang di Paris, tiga kali lebih banyak daripada aksi sebelumnya.
"Ini bukan yang terakhir, perjuangan belum berakhir," kata ketua CGT, Philippe Martinez.
CGT, yang didukung serikat-serikat lebih kecil dalam aksi-aksi unjuk rasa, bergandengan dengan CFDT, serikat pekerja yang lebih besar, yang mendukung sebuah reformasi di bidang pengupahan dan kondisi kerja.
Pihak Kepolisian mengutuk serangkaian kekerasan baru, dan Menteri Dalam Negeri Bernard Cazeneuve mengecam para pengunjuk rasa yang katanya merusak sebuah rumah sakit, tempat seorang anak tiga tahun dari personel polisi yang jadi korban penganiayaan tersebut. (Antara/Reuters)
Berita Terkait
-
Ada Pemotongan Anggaran, 800 Ribu Buruh hingga Guru Mogok Kerja
-
PSG Kokoh di Puncak Klasemen Liga Prancis, Klub Calvin Verdonk Tempel Ketat di Posisi 2
-
Siapa Romain Perraud? Bek Prancis yang Paksa Calvin Verdonk Tunda Debut di Lille
-
Calvin Verdonk di Depan Pers Prancis: Sepak Bola Seperti Agama di Indonesia
-
Debut di Depan Mata, Pelatih Lille Beri Sinyal Kuat Mainkan Calvin Verdonk
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
Terkini
-
Dikenal 'Licin!' Spesialis Pencuri Kotak Amal Masjid di Bekasi Kicep Usai Terpergok CCTV
-
Viral! Wali Kota Jakarta Pusat Hampir Kena Tipu Modus Pemindahan KTP Elektronik ke KTP Digital
-
Cemburu Istri Dituduh Selingkuh, Terkuak Motif Pria di Cakung Bakar Rumah
-
Pemprov Sumut Beri SPP Gratis, Internet Gratis, Pelatihan Tenaga Pengajar
-
Daftar 17 Hari Libur Nasional 2026 Resmi Berdasarkan SKB 3 Menteri
-
Pendidikan Ketua PBNU Gus Fahrur, Sebut Food Tray MBG Mengandung Babi Boleh Dipakai setelah Dicuci
-
Cinta Segitiga Berujung Maut: Pemuda Cilincing Tewas Ditikam Pisau 30 Cm oleh Rival Asmara
-
Narasi Prabowo - Gibran Dua Periode Disorot: Orientasi Kekuasaan Jauh Lebih Dominan?
-
Imbas Pasutri di Cakung Ribut: Rumah Ludes Dibakar, Suami Dipenjara, Istri-Mertua Luka-luka!
-
Rocky Gerung Bongkar Borok Sistem Politik!