Dalam beberapa hari terkahir, masyarakat diresahkan dengan adanya penemuan vaksin palsu yang beredar di beberapa provinsi di Indonesia. Pihak kepolisian sampai saat ini baru menemukan peredaran vaksin palsu di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Menanggapi hal tersebut, para ibu mengaku risau dan takut jika anak-anaknya harus melakukan imunisasi. Seperti yang dirasakan oleh Dewi seorang ibu dengan dua anaknya yang masih membutuhkan vaksinasi.
"Kita mau vaksin anak kita jadi takut. Anak saya ada dua, masih butuh vaksin lagi. Kalau nanti seperti kasus yang bayi meninggal gimana. Jadi bingung mau vaksin tapi ada vaksin palsu, kalau nggak vaksin anak saya butuh divaksin," kata Dewi saat ditemui suara.com di pusat perbelanjaan Sarinah, Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (26/6/2016).
Hal senada juga diungkapkan oleh Syifa yang mengaku geram, kesal dan heran kepada pemerintah yang dinilai bisa kebobolan dengan peredaran vaksin palsu ini. Pasalnya, vaksinasi untuk bayi dan balita menjadi hal yang sangat penting harus dilakukan.
"Kalau dibilang kesel ya kesel mbak. Pemerintah kan bilang kalau anak harus divaksin, tapi kok ini pemerintah nggak menjaga vaksin ini sampai bisa kebobolan rumah sakit sediakan vaksin palsu. Memang pengawasannya bagaimana sih. Sampai kesel saya, karena ini sudah ada yang merenggut nyawa soalnya," kata Syifa.
Ia pun berharap, pemerintah bisa dengan cepat menyelesaikan permasalahan peredaran vaksin palsu ini. Agar para ibu menjadi tenang dan tidak khawatir saat memberikan vaksin kepada buah hatinya.
"Semoga kasus ini bisa cepat selesai. Jadi kita nyaman dan nggak khawatir kalau mau imunisasi anak. Terus pemerintah harus meyakinkan kita juga sebagai ibu kalau memang kondisi vaksin ini sudah aman," tegasnya.
Seperti diketahui, terbongkarnya perederan vaksin palsu lantaran ada kasus penemuan bayi yang meninggal setelah diimunisasi. Praktik pemalsuan vaksin yang dijual ke sejumlah rumah sakit berhasil dibongkar aparat kepolisian. Bareskrim Polri berhasil menggerebek para pelaku di pabrik mereka yang berlokasi di Pondok Aren, Tangerang Selatan, pada Selasa (21/6/2016).
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
Geger Rusuh di Kalibata: Polisi Periksa 6 Saksi Kunci, Ungkap Detik Mengerikan
-
Prabowo Minta Maaf soal Listrik Belum Pulih di Aceh: Keadaannya Sulit
-
Eks Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan dan Satori Segera Ditahan, Ini Penjelasan KPK
-
KPK: Semua Anggota Komisi XI DPR Berpeluang Jadi Tersangka Korupsi BI-OJK
-
7 Fakta Mencekam Rusuh Kalibata: 2 Nyawa Matel Melayang, 100 Orang Mengamuk Brutal
-
5 Petani di Bengkulu Selatan Tertembak usai Konflik Lahan Memanas, Ini Kronologinya!
-
Pulang dari Rusia: Prabowo Minta Maaf di Aceh Tamiang, Pesan Jangan Tebang Pohon Sembarangan!
-
Komitmen Tata Kelola Kian Kuat, BNI Borong Dua Penghargaan ARA 2024
-
Ibu Hamil Turut Jadi Korban Kebakaran di Terra Drone, Menteri PPPA Soroti Perusahaan Tak Taat Aturan
-
Kronologi 2 Mata Elang Tewas Diamuk Massa di Kalibata, Kios dan Kendaraan Dibakar