Ketua Komisi IX dari Fraksi Partai Demokrat Dede Yusuf, khawatir dengan beredarnya vaksin palsu khusus balita sejak empat belas tahu yang lalu hingga sekarang. Menurut Dede, sesuai keterangan beberapa oknum yang berhasil diringkus polisi, ternyata mereka memproduksinya dengan sangat mudah.
Kata Dede, jika para oknum tersebut bisa memproduksinya dengan mudah, maka tidak menutup kemungkinan prusahaan-prusahaan nakal bisa memproduksi vaksin tersebut dalam skala yang jauh lebih banyak.
"Apakah ini hanya ujung dari gunung es? Karena kita bisa melihat dari tersangka yang didapatkan ini, ternyata dia memproduksinya dengan sangat mudah. Nah, bagaimana dengan industri berskala besar lainnya? Mafia-mafia obat-obatan lainnya mungkin bisa membuat dengan skala yang jauh lebih besar," kata Dede, di komplek DPR RI, Jakarta, Senin (27/6/2016).
Sebab itu, Komisi IX akan mendesak pemerintah untuk menarik semua vaksin yang telah beradar.
"Ini kami akan menelusuri, sehingga mungkin saja kami bisa meminta kepada pemerintah untuk menarik semua vaksin yang beredar saat ini, lalu kita bisa melakukan booster kembali kepada anak-anak yang berumur di bawah dia tahun. Tentu ini akan kita lakukan dalam rapat kerja," kata Dede.
Berita Terkait
-
Kaleidoskop 2025: 7 Artis Punya Menantu Baru, Ada yang Bule
-
Pemprov Aceh Surati PBB Minta Bantuan, Komisi II DPR: Tak Usah Diperdebatkan
-
DPR Desak Kemenkes Sanksi Tegas 4 RS di Papua yang Tolak Pasien Ibu Hamil
-
Geger Kematian Ibu Hamil di Papua, Pimpinan DPR Sebut Negara Lalai: No Viral No Justice
-
MK Batalkan Skema HGU 190 Tahun di IKN, DPR Usulkan Prabowo Terbitkan Perppu
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
-
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah