Suara.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) belum lama ini berupaya mengakhiri bencana kelaparan dunia via teknologi mutakhir, diantaranya program gawai yang memberi informasi harga pasar untuk petani Guatemala, dan aplikasi yang memuat pengetahuan tentang nutrisi untuk masyarakat wilayah terpencil Kolombia.
Badan Ketahanan Pangan PBB dianggap memasuki era baru lantaran telah memanfaatkan teknologi mutakhir dalam penanggulangan bencana kelaparan.
Jaringan inovasi baru dari Program Pangan Dunia (WFP) yang diresmikan di Munich atas dukungan pemerintah Jerman pada pekan ini akan memanfaatkan sejumlah teknologi terbaru demi mempercepat tercapainya tujuan dunia bebas kelaparan.
PBB pada September telah mengadopsi program skala global yang cukup ambisius, bernama Misi Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), ditujukan mengakhiri bencana kelaparan, mengentaskan kemiskinan dan kesenjangan, serta melindungi alam hingga 2030.
"(Meski demikian) jika kita tetap jalan di tempat, bencana kelaparan tak akan dapat dihentikan sampai 2030 nanti," kata Robert Opp, kepala inovasi WFP.
Walaupun jumlah orang kelaparan telah menurun sebanyak 167 juta jiwa pada dasawarsa terakhir, sekitar 800 juta warga di dunia masih tak mendapat pangan yang cukup, menurut perhitungan PBB.
Asia Selatan menempati urutan teratas negara dengan jumlah bencana kelaparan terbanyak, sekitar 281 juta warga tak mendapat asupan pangan memadai. Kawasan Sub-Sahara Afrika juga memiliki tingkat bencana kelaparan tertinggi, sebanyak 23 persen populasi penduduk tak mengonsumsi pangan yang cukup.
Peresmian jaringan "Akselerator Inovasi" merupakan satu langkah untuk menanggulangi bencana kelaparan, kata Opp.
"Tentunya inovasi tersebut bukan jawaban tunggal, dorongan politik, dan faktor lain turut mempengaruhi tercapainya tujuan dunia bebas bencana kelaparan, walau begitu program ini dapat dianggap sebagai pemicu," tambahnya.
Salah satu program tim pimpinan Opp adalah AgriUp, aplikasi bermuatan rendah untuk petani skala kecil Guatemala. Program itu memberi informasi spesifik mengenai tips bertani, harga pasar, dan prakiraan cuaca.
Aplikasi lain, NutriFami, wadah interaktif dalam jaringan, dirancang untuk meningkatkan pengetahuan nutrisi masyarakat di wilayah terpencil Kolombia. NutriFami dikabarkan dapat diakses melalui jaringan internet pemerintah di sejumlah kedai.
Saat ini, WFP banyak bergantung pada ide yang dihimpun dalam internal organisasi, tetapi ke depannya jaringan massa (crowdsource) diharapkan ikut terlibat mengumpulkan inovasi baru yang bertujuan menanggulangi bencana kelaparan, ungkap Opp mengakhiri. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari