Suara.com - Presiden Joko Widodo melantik Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius dan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny Kusumastuti Lukito di Istana Negara, Jakarta, Rabu (20/7/2016). Suhardi dilantik untuk menggantikan Jenderal Tito Karnavian, sedangkan Penny menggantikan Roy Alexander Sparingga.
Setelah disumpah oleh Presiden, mereka menandatangani berita acara pengangkatan.
Suhardi diangkat berdasarkan Keppres Nomor 70/PPA/2016 tentang pemberhentian dan pengangkatan dari dan dalam jabatan pimpinan utama kepala BNPT dan Penny diangkat berdasarkan Keppres Nomor 68/PPA/2016 tentang pengangkatan jabatan utama di lingkungan BPOM.
Suhardi merupakan lulusan Akpol 1985. Dia pernah menjabat Kepala Bareskrim Polri dan terakhir bertugas menjadi Sekretaris Utama Lemhanas.
Penny sebelumnya menjabat sebagai Fungsional Perencana Utama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. Pada 2012- 2014, Penny menjadi anggota Komisi Nasional Perumusan Agenda Pembangunan Pasca MDG-2015. Tahun 2008 – 2011, perempuan kelahiran Jakarta menjabat sebagai Direktur Sistem dan Pelaporan Evaluasi Kinerja Pembangunan, Deputi Evaluasi Kinerja Pembangunan, Bappenas.
Acara pelantikan dihadiri sebagian menteri Kabinet Jerja, di antaranya Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Ketua DPD Irman Gusman, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Wakil Ketua MPR Oesman Sapta, dan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama juga hadir.
Pelantikan tersebut terjadi di tengah situasi yang sedang menghangat. Terorisme meningkat di berbagai negara, di dalam negeri gembong teroris dari Poso, Santoso, ditembak mati. Tetapi, anak buah Santoso kabur dan mereka dikhawatirkan membuat menebar teror baru.
Situasi juga menghangat di dunia medis. Vaksin palsu buat bayi beredar. Belasan rumah sakit teridentifikasi memakai vaksi palsu. Polisi telah menangkap puluhan tersangka yang terdiri dari kepala rumah sakit sampai pembuatnya. Tetapi, kasus yang terungkap baru yang terjadi pada tahun 2016, sementara pemalsuan terjadi sejak tahun 2003.
Berita Terkait
-
BPOM Ingatkan Risiko Pangan Bermasalah, Ini Tips Aman Memilih Hampers Natal
-
BPOM Ungkap Peredaran Pangan Ilegal dan Kedaluwarsa Jelang Nataru, Nilainya Capai Rp 42 Miliar
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Dari Innisfree hingga COSRX: Panduan Memilih Skincare Korea Halal BPOM
-
4 Krim Pencerah Wajah yang Harganya Murah dan Sudah BPOM, Mulai Rp30 Ribuan
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh