Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi kembali diperiksa KPK, Jakarta, Selasa (3/5). [suara.com/Oke Atmaja]
Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Prasetio Edi Marsudi akan menjawab tentang namanya yang disebut dalam rekaman sebagai perantara suap reklamasi untuk dibagikan kepada anggota DPRD DKI lain, dalam persidangan nanti.
"Ya lihat nantilah dikesaksian saja, lihat difakta persidangan saja," kata Prasetyo ketika baru tiba di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jalan Bungur Raya Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (20/7/2016).
"Ya lihat nantilah dikesaksian saja, lihat difakta persidangan saja," kata Prasetyo ketika baru tiba di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jalan Bungur Raya Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (20/7/2016).
Prasetyo akan memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan kasus dugaan suap terhadap mantan anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta M. Sanusi oleh Presiden Direktur PT. Agung Podomoro Land Tbk. Ariesman Widjaja dan staf: Trinanda Prihantoro.
Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra Mohamad Taufik. Taufik yang merupakan kakak kandung Sanusi enggan berkomentar sebelum persidangan.
"Ya, entarlah," kata Taufik.
KPK menghadirkan pimpinan dewan untuk dikonfirmasi dari keterangan dari saksi dalam persidangan sebelumnya. Khususnya, mengenai adanya rekaman percakapan.
Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra Mohamad Taufik. Taufik yang merupakan kakak kandung Sanusi enggan berkomentar sebelum persidangan.
"Ya, entarlah," kata Taufik.
KPK menghadirkan pimpinan dewan untuk dikonfirmasi dari keterangan dari saksi dalam persidangan sebelumnya. Khususnya, mengenai adanya rekaman percakapan.
Kemungkinan, pertemuan yang dilakukan pimpinan dewan dengan bos Agung Sedayu Group, Sugiyanto Kusuma alias Aguan, di Pantai Indah Kapuk pada Desember 2015, juga akan ditanyakan di persidangan.
Komentar
Berita Terkait
-
Respons PKS soal PDIP Tertarik dengan Anies dan Ingin Prasetyo jadi Cawagub Jakarta
-
Tolak Pemberian Anggaran 5 Persen dari APBD untuk Kelurahan, Ketua DPRD DKI: Uangnya Mau Diapain?
-
TPD DKI Klaim Semua APK Ganjar-Mahfud di Jakarta Sudah Dicopot
-
Klaim Unggul di Debat Capres Terakhir, Prasetio PDIP Sebut Pemilih Paslon Lain Akan Berpindah ke Ganjar
-
Anggap Performa Debat Memuaskan, TPD DKI Yakin Ganjar Sukses Yakinkan Rakyat karena Ini
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Viral Cium Anak Perempuan, KemenPPPA Sebut Perilaku Gus Elham Berbahaya: Jangan Normalisasi
-
Gus Elham Suka Cium Anak Kecil, Komisi VIII Sepakat Dengan PBNU: Bertentangan Dengan Ajaran Islam!
-
Greenpeace Ingatkan Pemerintah: COP30 Jangan Jadi Panggung Retorika Iklim
-
KemenPPPA: Perilaku Gus Elham Bisa Masuk Kategori Pidana Kekerasan Terhadap Anak
-
Kepala BGN: Program MBG Penyumbang Terbesar Keracunan Pangan Nasional
-
Rasa dan Kualitas Makanan Jadi Keluhan Utama Anak soal Program Makan Bergizi Gratis
-
Jejak Kudeta Gagal Yoon Suk Yeol Terungkap, Kepala Inteljen Korea Selatan Ditangkap!
-
Adik JK Minta Pemeriksaan Kasus Korupsi Rp1,35 Triliun PLTU Kalbar Ditunda, Kenapa?
-
Anak-anak Nilai Program Makan Bergizi Gratis Bikin Hemat Uang Jajan
-
PSI Kritik Pemprov DKI Hanya Ringankan Pajak BPHTB: Harusnya Sekalian Gratis...