Suara.com - Dominannya para pebalap Ducati saat mengikuti tes selama dua hari di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, membuat sejumlah pebalap mulai ketar-ketir. Diantara yang terlihat paling resah adalah duo Movistar Yamaha, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo.
Kekhawatiran ini bisa dipahami mengingat sirkuit tersebut akan jadi tuan rumah balapan seri ke-10 MotoGP, 14 Agustus nanti. Terlebih duet andalan Repsol Honda, Marc Marquez dan Dani Pedrosa, tidak ikut ambil bagian pada tes ini.
Alhasil, Rossi dan Lorenzo jadi kian resah karena sulit mendapatkan data statistik yang "sempurna" terkait para pesaingnya pada balapan MotoGP Austria nanti.
Pada tes hari pertama, Selasa (19/7/2016), pebalap Ducati, Andrea Dovizioso, keluar jadi yang tercepat dengan catatan waktu 1 menit 23,764 detik. Posisi berikutnya ditempati pebalap rekan setimnya, Andrea Iannone.
Sedangkan posisi ketiga dan keempat juga jadi milik rider yang menggunakan mesin Ducati, Scott Redding (Octo Pramac Yakhnich) dan Casey Stoner (pebalap penguji Ducati).
Dominasi tiga dari empat rider yang menggunakan mesin Ducati ini berlanjut di tes hari kedua, Rabu (20/7/2016). Hanya saja kali ini giliran Iannone yang tampil jadi yang terbaik dengan catatan waktu 1 menit 23,240 detik.
Posisi berikutnya ditempati Dovizioso dan Stoner. Sementara posisi keempat ditempati rider Avintia Racing yang menggunakan mesin Desmosedici GP14,2, Hector Barbera.
Rossi yang sempat menduduki peringkat sembilan pada tes hari pertama, penampilannya membaik di hari kedua dengan menempati urutan kelima.
"Catatan waktu kami memang meningkat, tapi balapan nanti akan sangat sulit, khususnya melihat para rival kami. Sangat penting untuk memahami para kompetitor kami di balapan nanti, sayangnya Honda tidak ikut," ujar Rossi.
Sementara itu, Lorenzo mengakui motor Yamaha YZR-M1 tak bisa tampil kompetitif di Sirkuit Red Bull Ring setelah menempati urutan 11 di hari pertama dan keenam di hari kedua.
"Kami sulit menerima kenyataan semua pebalap Ducati tampil begitu cepat. Ini sepertinya akan jadi trek keberuntungan bagi mereka, khususnya terkait stabilitas rem, akselerasi, dan top speed. Mereka bisa menggunakan semua power mesin mereka di sirkuit ini," tutur Lorenzo. (Sportal)
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Pria Tewas Terlindas Truk di Pulogadung: Saksi Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Utang Kopi
-
Telan Kerugian Rp1,7 Miliar, Kebakaran Gudang Dekorasi Pesta di Jaktim karena Apa?
-
Divonis 4 Tahun dan denda Rp1 Miliar, Nikita Mirzani Keberatan: Ini Belum Berakhir!
-
Bejat! Pemuda Mabuk di Tasikmalaya Tega Cabuli Nenek 85 Tahun yang Tinggal Sendiri
-
Ketua DPP PDIP: Soeharto 'Pembunuh Jutaan Rakyat' Tak Pantas Jadi Pahlawan!
-
Heboh Undi Doorprize di Acara Mancing Gratis, Tupoksi Gibran Disorot: Wapres Rasa Lurah
-
Menteri P2MI: WNI yang Bekerja di Kamboja Akan Dipulangkan Bertahap
-
'Logikanya dari Mana?' DPR Pertanyakan Nasib Aktivis '98 Jika Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jejak Penembakan Pengacara di Tanah Abang, Polisi Temukan Puluhan Sajam dan Senapan Angin!
-
Bukan Dendam, Penembakan Pengacara di Tanah Abang Ternyata Dipicu Bentrokan Dua Kelompok