Suara.com - Ketua tim pengacara terdakwa Jessica Kumala Wongso, Otto Hasibuan, menilai rekaman CCTV kafe Olivier yang selama ini disebut-sebut menjadi senjata ampuh jaksa penuntut umum untuk mengungkap fakta kasus kematian Wayan Mirna Salihin usai minum es kopi Vietnam, tidak cukup kuat. Sebab, ada perbedaan waktu antara jam dalam rekaman CCTV dan waktu Jessica memesan es kopi buat Mirna.
"CCTV kan tidak bisa dipastikan juga akurasinya. Jelas tadi CCTV menggambarkan Mirna datang pukul 16.14 WIB Jessica datang 16.16 WIB, tapi bon pemesanan kopi itu pukul 16.08 WIB," kata Otto usai sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (21/7/2016).
Lalu, Otto mempertanyakan jaksa akan merujuk waktu yang mana, apakah berdasarkan CCTV atau pemesanan yang dilakukan Jessica.
"Yang benar yang mana. Dia belum datang kok sudah bisa pesan. Saya jadi bertanya yang dipesan ini jam 16.14 atau ada pesan yang lain 16.08?" kata Otto.
Karena ada perbedaan waktu, Otto menilai rekaman CCTV tidak bisa digunakan sebagai barang bukti di persidangan.
"Kan waktu dikasih tahu kalau waktu CCTV itu berbeda dengan jam di kasir? Ya itu persoalannya kalau memang tidak sesuai berarti CCTV nggak bisa dipakai dong dalam persidangan dong. Kalau memang CCTV bisa keliru ya lebih kacau kalau bisa keliru. Persidangan kan ingin menunjukkan yang pasti," kata dia.
Otto memprediksi di persidangan yang akan datang akan banyak kejanggalan-kejanggalan lagi.
"Terus terang akan banyak nanti keanehan keanehannya, kita lihat dipledoilah karena masih panjang," kata dia.
Otto berharap tim JPU sportif membuka semua informasi yang berkaitan dengan kasus.
"Kami minta itu (kasus) dibuka lebar lebar.karena kami sebagai lawyer juga tidak mau salah untuk membela gara gara satu hal. Persoalannya hanya anak seorang manusia, masih muda, dia tidak merasa bersalah tapi dihukum mati," kata Otto.
Persidangan kasus pembunuhan terhadap Mirna dengan terdakwa Jessica hari ini untuk mendengarkan keterangan para staf kafe Olivier.
Kesaksian-kesaksian tersebut untuk merunut darimana racun sianida masuk ke dalam es kopi Vietnam yang dipesan Jessica buat Mirna.
Mirna meninggal dunia usai meneguk es kopi Vietnam bercampur zat sianida di kafe Olivier, Grand Indonesia Mall, Jakarta Pusat, pada Rabu (6/1/2016).
Saat peristiwa terjadi, di meja yang sama, Mirna ditemani dua kawan, Jessica dan Hanie. Mereka merupakan teman sekampus di Billy Blue College of Design, Sidney, Australia. Mereka lulus 2008.
Jessica ditangkap saat berada di Hotel Neo, Mangga Dua, Jakarta Utara, Sabtu (30/1/2016) sekitar pukul 07.45 WIB.
Berita Terkait
-
PK Jessica Wongso Ditolak Lagi! Babak Akhir Kasus Kopi Sianida?
-
Drama Kasus Kopi Sianida: PN Jakpus Kembali Tolak Mentah-mentah PK Jessica Kumala Wongso
-
Jessica Wongso di Media Australia, Wawancara Kontroversial Picu Kemarahan Masyarakat
-
MA Proses PK Jessica Wongso dalam Kasus Kopi Sianida Mirna
-
Pernah Diisukan Penyuka Sejenis, Jessica Wongso Ngaku Banyak Cowok Mendekatinya Usai Bebas
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
KPK Tancap Gas Sidik Korupsi Bansos, Meski Rudi Tanoe Terus Ajukan Praperadilan
-
Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards 2025 Sukses Digelar, Ini Daftar Para Jawaranya
-
Sekjen PBNU Minta Pengurus Tenang di Tengah Isu Pelengseran Gus Yahya dari Kursi Ketua Umum
-
Kader Muda PDIP Ditantang Teladani Pahlawan: Berjuang Tanpa Tanya Jabatan
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia