Sisa serbuk kopi
Selain kopi pembanding dan air panas dari teko, Otto Hasibuan juga mempertanyakan keberadaan sisa serbuk kopi yang tersisa dari mesin penggiling biji kopi.
Sebelumnya, Rangga menjelaskan dalam satu mesin giling bisa menghancurkan biji kopi untuk membuat 20 gelas kopi dengan takaran 20gram serbuk kopi untuk tiap porsi es kopi Vietnam.
"Masih tersisa (serbuk kopi), mengapa tidak disita?" tanya Otto Hasibuan pada sidang ketujuh, Kamis (21/7/2016).
Otto mengungkapkan bisa saja tertinggal petunjuk penting dari sisa serbuk kopi yang tidak disita itu.
Perbedaan waktu CCTV dan nota pemesanan
Otto Hasibuan mempertanyakan perbedaan waktu mencolok di kamera pengawas dan nota pemesanan.
Dalam nota pemesanan tertulis Jessica sudah memesan tiga minuman pada pukul 16.08 WIB sementara menurut CCTV, Jessica baru kembali ke kafe Olivier pada pukul 16.14 WIB (setelah kedatangan pertama untuk reservasi meja nomor 54 pada 15.30 WIB).
"CCTV ini akurasinya tidak bisa terjamin. Bagaimana akurasinya? CCTV Jessica datang 16.14, tapi dari bon pemesanan kopi 16.08," kata Otto.
"Dia belum datang kok bisa pesan? Kenapa bon bisa dibikin? Yang dipesannya ini jam 16.14 atau ada yang lain yang pesan pada 16.08WIB," kata Otto.
Kopi apa yang diperiksa?
Kuasa hukum Jessica menilai barang bukti kopi yang diperiksa di laboratorium forensik belum jelas karena menurut saksi gelas sisa kopi Mirna sudah kosong karena kopi telah dipindahkan ke dalam botol padahal sebelumnya dikatakan bahwa yang diperiksa adalah gelas yang berisi kopi.
"Ternyata gelasnya sudah kosong. Sangat misterius," kata Otto seusai persidangan ketujuh.
"Sama-sama telah kita lihat apa adanya bahwa gelas kosong sudah dituang ke (botol) Acquapanna. Di dalam barang bukti, botol Acquapanna tidak berisi kopi dan yang diperiksa adalah gelas berisi kopi, sementara saksi menyatakan gelas sudah kosong," kata Otto.
"Jadi pertanyaannya, kopi darimana yang diperiksa?" ucap Otto.
Berita Terkait
-
PK Jessica Wongso Ditolak Lagi! Babak Akhir Kasus Kopi Sianida?
-
Drama Kasus Kopi Sianida: PN Jakpus Kembali Tolak Mentah-mentah PK Jessica Kumala Wongso
-
Jessica Wongso di Media Australia, Wawancara Kontroversial Picu Kemarahan Masyarakat
-
MA Proses PK Jessica Wongso dalam Kasus Kopi Sianida Mirna
-
Pernah Diisukan Penyuka Sejenis, Jessica Wongso Ngaku Banyak Cowok Mendekatinya Usai Bebas
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
METI: Transisi Energi Berkeadilan Tak Cukup dengan Target, Perlu Aksi Nyata
-
Kejagung Buka Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Pemerasan Jaksa, Pimpinan Juga Bisa Terseret
-
Cuan dari Gang Sempit: Kisah PKL Malioboro yang Sukses Ternak Ratusan Tikus Mencit
-
MPR Dukung Kampung Haji, Dinilai Bikin Jemaah Lebih Tenang dan Aman Beribadah
-
KSAD Minta Media Ekspos Kerja Pemerintah Tangani Bencana Sumatra
-
Kejagung Tetapkan 3 Orang Jaksa jadi Tersangka Perkara Pemerasan Penanganan Kasus ITE
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja
-
OTT Bupati Bekasi, PDIP Sebut Tanggung Jawab Pribadi: Partai Tak Pernah Ajarkan Kadernya Korupsi
-
Jawab Desakan Status Bencana Nasional, Seskab Teddy: Pemerintah All Out Tangani Bencana Sumatra