Suara.com - Jenazah Santoso, gembong pelaku teror di Poso, Sulteng yang tertembak mati bersama seorang anak buahnya, Mokhtar dalam kontak senjata dengan Satgas Operasi Tinombala di Poso, Senin (18/7) sudah dijemput keluarga masing-masing untuk dikebumikan.
"Sudah, tadi pagi. Mereka datang bersamaan di RSU Bhayangkara untuk mengambil jenazah itu," kata Kabid Humas Polda Sulteng, Sabtu (23/7/2017).
Pihak kepolisian sudah mengizinkan keluarga Santoso dan Mukhtar mengambil jenazah tersebut di RS Bhayangkara karena pemeriksaan terhadap kedua jenazah sudah selesai.
Keterangan lain yang dihimpun Antara di Polda Sulteng, Sabtu, menyebutkan keluarga Santoso dan Mokhtar datang bersamaan untuk mengambil jenazah untuk dikebumikan dengan membawa ambulans.
Seorang staf Humas Polda Sulteng mengaku tidak tahu persis dimana kedua jenazah akan dikuburkan. Namun keterangan yang dikumpulkan Antara menyebutkan bahwa jenazah Santoso sedang dalam perjalanan menuju Poso untuk dikebumikan di Desa Langangan, Kecamatan Poso Pesisir sedangkan Mokhtar akan dikuburkan di Kelurahan Tawaeli, Kota Palu.
Jenazah Santoso dan Mokhtar dievakuasi dari Poso ke RSU Bhayangkara, Selasa (19/7/2016) untuk diperiksa oleh tim DVI (disaster victims identification) Polri untuk memastikan bahwa jenazah tersebut adalah benar Santoso dan Mokhtar.
Hasil pemeriksaan menyimpulkan bahwa jenazah tersebut benar-benar adalah Santoso, pemimpin kelompok sipil bersenjata yang melakukan berbagai aksi teror di Poso. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka