Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Orangtua Korban Vaksin Palsu menggelar aksi damai di depan RS Harapan Bunda, Ciracas, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Sabtu (23/7/2016).
Aksi tersebut juga didampingi Kontras (Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) dan Yayasan Lembaga Hukum Indonesia (YLBHI).
Rumah Sakit Harapan Bunda merupakan salah satu dari 14 Rumah Sakit yang menerima vaksin palsu yang diumumkan Kementerian Kesehatan.
Dalam aksinya puluhan orangtua meneriakkan Rumah Sakit Harapan Bunda sebagai Rumah Sakit palsu. Pasalnya pihak RS Harapan Bunda hingga kini belum memberikan jawaban tujuh tuntutan yang diminta para orangtua korban vaksin palsu.
"Rumah sakitnya, palsu! Janjinya, palsu! Mereka semua, palsu!," kata puluhan orangtua korban vaksin palsu dalam aksinya.
Hal yang sama juga disampaikan Ketua Aliansi Orangtua Korban Vaksin Palsu Agus Siregar. Agus menilai RS Harapan Arogan karena tidak memberikan jawaban atas tuntutan yang diminta para orangtua korban.
"Itu adalah bentuk arogansi. RS Harapan Bunda jangan mementingkan diri sendiri. Kami tidak akan berhenti selama Rumah Sakit Harapan Bunda, kami tidak akan berhenti selama rumah sakit tidak duduk bersama dengan kami,"ungkapnya.
Adapun puluhan spanduk yang terpasang yakni berisi beragam tuntutan kepada RS Harapan Bunda.
Salah satu spanduk tersebut diantaranya 'Anak Kami Masa Depan Bangsa Bukan Kelinci Percobaan'. Spanduk lain juga menyebut 'Dulu harapan Bunda, Sekarang Harapan sirna'
Aksi damai tersebut menuntut tujuh tuntutan kepada pihak RS Harapan Bunda.
Adapun tujuh poin tuntutan yakni .
1. Menerbitkan daftar pasien yang diimunisasi di RS Harapan Bunda periode 2003 sampai 15 Juli 2016.
2. Untuk mengetahui vaksin palsu atau asli harus dilakukan medical check up di RS yang lain. Untuk biaya medical check up, seluruh biaya ditanggung RS Harapan Bunda. Untuk rumah sakit yang melakukan medical check up ditentukan oleh orangtua korban.
3. Vaksin ulang harus dilakukan apabila hasil dari medical check up ternyata pasien terindikasi vaksin palsu dan semua biaya ditanggung RS Harapan Bunda.
4. Warga meminta segala atau semua akibat vaksin palsu yang berdampak kepada para pasien, maka menjadi tanggung jawab RS Harapan Bunda berupa jaminan kesehatan dan full cover sampai waktu yang tidak ditentukan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
Terkini
-
Heboh Cuitan Susi Pudjiastuti Tantang Prabowo Panggil Bandar Judol, Nama Budi Arie Disebut-sebut
-
Dikejar Sampai Singapura, Aset Rp58,2 M Milik Pengemplang Pajak Disita
-
Hari Terakhir Modifikasi Cuaca, BMKG Klaim Curah Hujan Turun 43 Persen
-
Jelang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi: Eggi Sudjana 2 Kali Mangkir, Alasan Berobat ke Luar Negeri
-
Budi Arie Mau Lamar Gerindra, Begini Kata Dasco
-
Bikin Pedagang Ketakutan, Fakta di Balik Maraknya Tawuran di Kalimalang Jaktim Terbongkar!
-
Dipolisikan Pengusaha Gegara Ngutang di Pilkada, Wawali Blitar: Sudah Selesai, Salah Paham Saja
-
Wanti-wanti Pejabat PKS di Pemerintahan Prabowo, Begini Pesan Almuzzammil Yusuf
-
Dishub DKI Pastikan Tarif Transjakarta Belum Naik, Masih Tunggu Persetujuan Gubernur dan DPRD
-
Jakarta Jadi Tuan Rumah POPNAS dan PEPARPENAS 2025, Atlet Dapat Transportasi dan Wisata Gratis