Suara.com - Uang Rp700 juta yang ditemukan di dalam mobil milik panitera pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Utara Rohadi diduga terkait dengan sengketa dualisme kepengurusan Partai Golkar pada Juli 2015 silam.
"Informasinya seperti itu (diduga terkait sengketa Golkar)," ujar Wakil Ketua KPK Alexander Marwatta di gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Senin (25/7/2016).
Alexander mengatakan penyidik masih menelusuri keterkaitan kasus tersebut.
"Kalau penyidik melihat ada korelasi dan melihat ada kemungkinan untuk dikembangin ya akan dikembangkan ya. Tapi pasti sebelumnya ada ekspose dulu apakah cukup alat buktinya," kata dia.
"Kalau cuma misalnya satu saksi misalnya, tentunya kan susah pasti akan didalami. Kalau misalnya alat bukti itu cukup dan ada korelasinya dengan perkara lain, kan enggak setiap fakta di persidangan itu kita tindak lanjuti," Alexander menambahkan.
Alexander mengatakan penyidik berhati-hati menangani kasus ini. Untuk melanjutkan kasus ke tahap penyidikan, KPK harus memiliki dua bukti yang menjadi dasar.
"Kalau misalnya satu saksi menerangkan tentu nggak bisa juga, mungkin itu bisa jadi masukan untuk taruhlah misalnya, ada perkara lain 'oh ini ada keterangan saksi lainnya ada kesesuaiannya'. Ditambah dengan alat bukti lain kemudian kita mendapatkan dua alat bukti, nah itu kan jadi dasar kita kan untuk menindaklanjuti suatu perkara," kata dia.
Uang Rp700 juta disita KPK dalam operasi tangkap tangan terhadap Rohadi dan tiga orang lainnya pada Rabu (15/6/2016) siang. Ketika itu, KPK juga menyita uang Rp250 juta yang diduga sebagai uang suap terhadap Rohadi untuk membantu meringankan vonis terhadap pedangdut Saipul Jamil di Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Tiga orang yang ditangkap KPK ketika itu, selain Rohadi, yaitu Bertha Natalia dan Kasman Sangaji yang merupakan pengacara Saipul Jamil, serta Samsul Hidayatullah yang merupakan kakak kandung Saipul.
Terkait uang Rp700 juta, KPK sudah meminta keterangan anggota Komisi II DPR Fraksi Gerindra Sareh Wiyono yang juga mantan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Utara periode 2003-2006 , dan empat hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara yakni Hasoloan Sianturi, Dahlan, Sahlan Efendi, dan Jootje Sampalang.
Berita Terkait
-
Ilham Habibie Kembali Dipanggil KPK Terkait Kasus Dugaan Korupsi Iklan BJB
-
Lingkaran Dalam Riza Chalid Mulai 'Ditarik', Kejagung Periksa Direktur OTM
-
Ancam Kirim Kejaksaan & KPK, Prabowo Beri Waktu 4 Tahun ke Danantara untuk 'Bersihkan' BUMN
-
KPK Geledah Rumah Gubernur Kalbar dan Bupati Mempawah, Barang Sitaan Masih Dirahasiakan
-
Gurita Korupsi TKA: Rumah Mewah Eks Pejabat Kemnaker Disita, Aset Haram Disamarkan Atas Nama Kerabat
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
Terkini
-
Pemprov DKI Bangun Dua Kantor Kelurahan Hasil Pemekaran Kapuk, Kejari Jakbar Ikut Kawal Anggaran
-
Tren Penindakan Korupsi 2024 Anjlok, Kerugian Negara Justru Meroket
-
DPR Desak Pemerintah Gerak Cepat Tangani Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo
-
Perempuan Masih Jadi Objek Politik? Kritik Pedas Mahasiswi untuk Demokrasi Indonesia
-
Cuaca Hari Ini: Hujan Merata di Kota-kota Besar Jawa dan Sumatera
-
Pengacar Arya Daru Pangayunan Minta Polisi Dalami Sosok Vara dan Dion, Siapa Dia?
-
Guru Besar IPB: Petani Dituntut Taat Kebijakan, Tapi Bantuan Benih dan Pupuk Masih Jauh dari Cukup
-
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Dugaan Korupsi Program Digitalisasi Pendidikan
-
1.300 UMKM Siap Unjuk Gigi di Kompetisi Perdana Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu